Find Us On Social Media :

Mengapa Kita Sulit untuk Tidak Berbohong?

By Ade Sulaeman, Rabu, 8 Juli 2015 | 14:00 WIB

Mengapa Kita Sulit untuk Tidak Berbohong?

Intisari-Online.com - Rasanya sulit sekali menemukan orang yang sama sekali tidak pernah bohong selama hidupnya. Hal ini pada akhirnya memicu pertanyaan, mengapa kita sulit untuk tidak berbohong?

Merujuk pada buju berjudul “Buku tentang Mengapa” yang diterbitkan Elex Media Komputindo (2012), maka penjelasannya adalah sebagai berikut:

“Sekitar usia dua tahun, untuk memastikan bahwa orangtua tidak membaca pikirannya, seorang anak mencoba bohong kecil-kecilan. Itu semacam tahap wajib dalam pembentukan dan peneguhan kepribadiannya. Ketika sendirian di pulau terpencil, kita bercerita, tapi tidak bisa bohong karena perlu orang lain.

Kebohongan bisa saja “berguna” atau “menjadi imbangan”. Tetapi bagaimana cara membedakannya? Ketika kita tahu telah berbuat salah dan menolak mengakuinya karena takut dimarahi atau dihukum, kita berbohong. Kita mengubah kebenaran.

Sedangkan kebohongan imbangan adalah yang kita lakukan bila menemukan atau membesar-besarkan suatu peristiwa dengan harapan menjadikannya lebih luar biasa di mata orang lain.

Kebenaran sulit disampaikan. Itulah sebabnya, pada suatu waktu, berbohong tampak lebih mudah. Namun, tidak peduli bentuk yang digunakan, kebohongan membawa kita dalam jaring berbelit yang membuat kita sangat sulit melepaskan diri.

Kebenaran menuntut keberanian, tapi sungguh melegakan! Kitalah yang harus memutuskan!”