Penulis
Intisari-Online.com -Setiap orang pernah mengalami masa-masa penuh tekanan, kesedihan, duka dan mengalami konflik. Oleh karena itu, ketika kita berada pada masa-masa terberat kita jadi tidak menyadarinya. Padahal, menurut psikolog Daniel J. Reidenberg, semakin cepat kita mendapat bantuan, maka semakin mudah masalah tersebut selesai. Inilah 8 tanda kita harus menemui terapis jika sudah tak sanggup menanganinya sendirian:
* Kita selalu merasa tegang“Kita selalu marah dan sedih, namun seberapa intens dan sering kah? Apakah hal tersebut sampai mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita?” tanya psikolog, Mary Alvord, Ph.D. Sering merasa marah dan sedih mengindikasikan ada suatu masalah. Namun, hal itu juga menjadi sebuah pertanda adanya “bencana”. Ketika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, apakah kita langsung berpikir mengenai skenario terburuk? Jika ya, maka itu adalah sebuah bentuk kecemasan yang berlebihan dan hasilnya bisa ‘melumpuhkan’ kita. “Kecemasan berlebihan bisa mendatangkan serangan panik, bahkan membuat kita menghindari segala hal yang terjadi pada kita. Jika sudah begitu, maka itulah saatnya kita bertemu seseorang,” papar Mary.
* Hubungan dengan orang lain bermasalahMemiliki masalah komunikasi dengan orang lain? Atau merasa tidak bahagia saat berinteraksi dengan orang-orang tersayang, mungkin itu tandanya kita membutuhkan terapi.* Sering sakit kepala, sakit perut, atau merasa kekebalan tubuh berkurang tanpa alasan yang jelas“Jika kita merasa kecewa, hal itu bisa mempengaruhi tubuh kita,” kata Mary. Para peneliti setuju bahwa stres bisa mempengaruhi kondisi fisik tubuh, dari sakit perut hingga sakit kepala, bahkan bisa menyebabkan flu dan penurunan minat seks. Sakit leher dan pegal-pegal juga bisa menjadi tanda kita benar-benar stres.
* Menggunakan obat-obatan atau alkohol untuk mengatasi masalahJika kita minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan secara sering dan dalam porsi yang banyak – atah bahkan hanya memikirkannya saja – untuk menyelesaikan masalah merupakan salah satu dari 8 tanda kita harus menemui terapis. Menurut Daniel J. Reidenberg hal ini juga berlaku pada pola makan yang berubah. Makan berlebihan atau tidak nafsu makan merupakan tanda bahwa seseorang sedang berdamai dengan stresnya dan berusaha untuk menjaga dirinya sendiri. (huffingtonpost.com)