Find Us On Social Media :

Penelitian Temukan Metode untuk Memprediksi Pria yang Bisa Membunuh Pasangannya

By Ade Sulaeman, Rabu, 26 Agustus 2015 | 15:30 WIB

Penelitian Temukan Metode untuk Memprediksi Pria yang Bisa Membunuh Pasangannya

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Forensic Sciences menemukan sebuah metode untuk memprediksi pria yang bisa membunuh pasangannya.

Hal ini merujuk pada temuan profil psikologis dan forensik yang berbeda pada orang yang membunuh pasangannya dengan orang yang membunuh orang yang tidak dikenal.

Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Northwestern University, melibatkan lebih dari 1.500 jam wawancara pada 153 laki-laki dan perempuan pembunuh, baik yang masih menjadi tersangka atau pun yang sudah divonis karena pembunuhan tingkat pertama di Illinois, Missouri, Indiana, Colorado dan Arizona.

"Anda belajar banyak tentang mereka dalam sejumlah waktu," penulis utama Robert Hanlon, direktur laboratorium penelitian psikologi forensik di Northwestern University Feinberg School of Medicine, mengatakan dalam sebuah rilis berita. "Saya melihat pola dan tren yang sama berulang-ulang."

"Temuan memberikan informasi penting yang dapat membantu mencegah pembunuhan domestik di masa depan karena mereka membantu mengidentifikasi individu yang berisiko melakukan pembunuhan pada pasangannya,” tambah Hanlon, yang juga seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Feinberg dan neuropsikolog di Northwestern Memorial Hospital, dan yang bersaksi dalam sidang James Holmes, pembunuh massal di Colorado, Denver pada bulan Juli. "Para pembunuh dalam kelompok ini sangat mirip satu sama lain dan berbeda dari orang-orang yang melakukan pembunuhan nondomestik, yang sering direncanakan."

Studi ini menemukan bahwa pembunuh yang terlibat dalam pembunuhan domestik spontan lebih mungkin untuk memiliki penyakit mental yang parah, beberapa pengalaman kejahatan sebelumnya, kecerdasan kurang dan penurunan kognitif lebih besar dibandingkan dengan pembunuh yang tidak tahu korban mereka.

"Kejahatan-kejahatan ini dapat dicegah jika anggota keluarga memiliki lebih banyak informasi tentang potensi bahaya dari keberadaan seseorang yang sakit mental di rumah dan yang mungkin telah menunjukkan kecenderungan kekerasan di masa lalu," kata Hanlon. "Anggota keluarga mungkin membuai diri ke dalam keadaan keyakinan palsu untuk berpikir 'anak saya tidak akan pernah menyakiti saya' atau 'suami saya mungkin memiliki ‘sumbu pendek’ tapi dia tidak akan pernah serius menyakiti saya.'"

"Faktanya adalah suami atau anak memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk  merugikan istri atau ibu mereka," kata Hanlon.

Dia mencatat adanya beberapa faktor umum di pembunuhan domestik spontan, yaitu narkoba, alkohol dan motif tentang kecemburuan atau balas dendam setelah putus cinta.

Jika memiliki pasangan dengan ciri-ciri di atas, Halon menyarankan mitra intim dan anggota keluarga untuk segera memberitahu polisi dan mendapatkan diri mereka ke tempat yang aman jika mereka merasa berada dalam bahaya.

(foxnews.com)