Ketua YEI: Selama Punya Otak, Manusia Bisa Terkena Epilepsi

Monalisa Darwin D

Penulis

Ketua YEI: Selama Punya Otak, Manusia Bisa Terkena Epilepsi

Intisari-Online.com - Ketua Yayasan Epilepsi Indonesia(YEI) menegaskan, siapa saja yang memiliki otak, termasuk kita bisa terkena epilepsi, tidak memandang batasan usia, gender, suku, ekonomi, maupun sosial. Penyakit neurologi menahun ini menyerang saraf otak. Di Indonesia, ada sekitar 1,1 - 8,8 juta yang diperkirakan adalah ODE dengan prevalensi tinggi ada pada bayi serta anak-anak dan manula.

Neurolog dari Rumah Sakit Ciptomangun Kusumo, dr. Fitri Octaviana Sumantri juga dalam seminar “Unmask Epilepsy! Terapi yang Tepat Akan Mengurangi Gejala Kekambuhan” (29/01) menjelaskan bahwa penyebab epilepsi sulit ditentukan sehingga harus dilakukan diagnosa secara tepat dan hati-hati.

Beberapa keadaan seperti ganguan perkembangan otak yang terjadi sebelum lahir atau di dalam kandungan, akibat kecelakaan, hingga sedang mengalami stres dapat menjadi faktor penyebab epilepsi. Faktor keturunan juga bisa menjadi alasan epilepsi, namun tidak semuanya.

Ada pula beberapa macam serangan epilepsi, seperti kehilangan kesadaraan sesaat, bengong atau melihat hanya ke satu arah, kejang hingga mulut berbusa, dan terjatuh tiba-tiba.

“Epilepsi yang muncul sejak kanak-kanak cenderung menetap dan memerlukan pengobatan seumur hidup. Pada orang dewasa yang baru pertama kali mengalami bangkitan maka harus diperiksa lebih lanjut dengan pemeriksaan penunjung seperti EEG, MRI, dan laboratorium. Namun yang paling penting adalah pemeriksaan secara klinis atau cerita bagaimana kejadian serangan yang dialami” Jelas dr. Fitri.

Selanjutnya, Dr. dr. Irawan Mangunatmadja, SpA (k), Neurolog Anak dari RSCM menyampaikan bahwa epilepsi anak lebih sulit diobati jika usia anak yang terkena serangan adalah di bawah satu tahun, mengalai perkembangan yang terlambat, hasil EEG atau pun MRI yang tidak normal, bentuk serangan yang lebih dari satu jenis, atau adanya kelainan neurologis.

Seseorang yang seperti sering tiba-tiba bengong atau mengecap-ngecapkan mulut juga dapat menunjukkan bahwa itu adalah epilepsi, sehingga jangan disepelekan. Selain itu juga, anak-anak yang memiliki bercak merah hampir di separuh wajah atau bercak cokelat di tubuh yang lebih dari enam buah dapat dicurigai akan mengalami epilepsi. Sehingga segeralah untuk periksa ke dokter.

Jika kita melihat seseorang yang mengalami epilepsi, maka bantulah dengan memiringkan badannya, jauhkan dari benda tajam atau berbahaya, jangan masukkan benda apapun ke dalam mulut karna dapat menghalangi pernapasannya, dan temani sampai orang itu benar-benar sadar. Pada anak-anak juga dilakukan pertolongan dengan cara yang sama, namun ditambah dengan melonggarkan pakaiannya.

Jangan jauhi ODE dan tetap menjaga diri karna kita bisa terkena epilepsi juga.