Find Us On Social Media :

4 Zat yang Biasa Digunakan Sebagai Cairan Pengisi Rokok Elektronik

By Ade Sulaeman, Senin, 23 Februari 2015 | 06:00 WIB

4 Zat yang Biasa Digunakan Sebagai Cairan Pengisi Rokok Elektronik

Intisari-Online.com - Semakin banyakknya penggunaan rokok elektronik ternyata tidak sepadan dengan informasi mengenai zat-zat yang terkandung di dalamnya, meski hanya seputar bahan yang biasa digunakan sebagai cairan pengisi rokok elektronik. Padahal, sudah ditemukan adanya zat-zat berbahaya, atau diduga berhaya, pada rokok elektronik.

Baru-baru ini, The New England Journal of Medicine mempublikasikan adanya zat penyebab kanker, formaldehida, pada rokok elektronik. Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) AS menemukan adanya racun dan zat karsinogenik pada beberapa merk rokok elektronik.

Berikut adalah bahan yang biasa digunakan sebagai cairan pengisi rokok elektronik:

1. Nikotin

Bahan adiktif dalam rokok elektrik dan rokok biasa ini menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta detak jantung. "Orang-orang merokok karena nikotin," ujar peneliti sekaligus pakar tembakau dari Roswell Park Cancer Institute Buffalo, Maciej Goniewicz.

2. Perasa

Goniewicz juga menjelaskan, ada ratusan rasa pada cairan rokok elektik, seperti ceri, cheese cake, kayu manis, dan tembakau. Banyak zat perasa ini yang juga digunakan pada makanan.

"Ketika kita makan (zat perasa) aman, tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi jika kita menghirupnya," terangnya.

3. Propylene glycol (PG)

Merupakan cairan buatan laboratorium yang dianggap aman dalam makanan, obat-obatan, dan kosmetik oleh FDA. PG juga digunakan dalam membuat asap atau kabut buatan untuk konser dan pertunjukan lainnya. Namun asapnya bisa mengiritasi paru-paru dan mata, serta berbahaya bagi orang-orang dengan penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan emfisema.

4. Glyserin atau gliserol

Merupakan senyawa tak berbau dan tak berwarna, namun memiliki rasa sedikit manis. Seperti PG, FDA memandangnya aman. Meskipun PG dan gliserol aman dalam makanan dan obat-obatan, efeknya bagi tubuh jika dihirup masih belum diketahui. "Kami tidak tahu apa yang terjadi jika seseorang menghirup zat kimia tersebut dalam jangka waktu lama. Benar-benar belum diketahui," kata Goniewicz.

Itulah bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai cairan pengisi rokok elektronik. (kompas.com)