Intisari-online - Suplemen penambah performa atlet memang sudah lama dilarang dalam aturan kompetisi olahraga internasional. Jika ancaman pencabutan gelar tidak mempan, sekarang ada ancaman kanker testis pada pengguna suplemen pembentuk otot.
Fakta yang dimuat dalam British Journal of Cancer ini merupakan temuan Tongzhang Zheng profesor asal Brown University. Ia membuat penelitian investigatif tentang kaitan antara konsumsi suplemen pembentuk otot dengan kanker testis.
Studi yang dilakukan di Amerika ini melibatkan 356 pria penderita kanker testis dan 513 pria sehat. Hasilnya adalah pria pengguna suplemen pembentuk otot beresiko 1,65 kali lebih besar untuk terkena kanker testis. Resiko ini akan semakin besar bila konsumsi suplemen dilakukan sejak muda (sebelum umur 25), dalam jangka waktu panjang (lebih dari tiga tahun), atau dalam berbagai tipe suplemen.
Temuan penelitian Tongzhang menjadi sangat berharga sebab sejak tahun 1975 ke tahun 2011 angka penderita kanker testis di Amerika telah bertambah dari 3,7 menjadi 5,9 kasus per 100.000 pria. Selama ini penyebab kanker testis memang masih belum terlalu dipahami oleh dunia kedokteran.
Kanker testis sendiri merupakan salah satu kanker yang paling mudah disembuhkan. Jika ditangani dengan baik 95% penderita kanker ini dapat disembuhkan. Akan tetapi ancaman kanker testis pada pengguna suplemen pembentuk otot mungkin bisa membuat Anda berpikir dua kali sebelum mengonsumsi obat berdampak buruk tersebut (Iflscience).