Find Us On Social Media :

Schizophrenia, Gangguan Mental yang Tidak Bisa Disembuhkan

By Monalisa Darwin D, Minggu, 3 Mei 2015 | 17:00 WIB

Schizophrenia, Gangguan Mental yang Tidak Bisa Disembuhkan

Intisari-Online.comApa itu Schizophrenia? Mungkin sebagian besar dari kita belum pernah mendengar istilah ini. Schizophrenia merupakan gangguan mental kronis yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa diobati untuk mencegah munculnya gejala. Schizophrenia memengaruhi 1% dari orang Amerika, ini menyebabkan orang yang mengalaminya akan berhalusinasi atau paranoid atau gangguan pikiran.

Gejala-gejala yang ditimbulkan bisa sangat mengerikan karena penderitanya akan bertindak tidak rasional dan berbuat hal yang aneh. Terapi yang teratur ditambah dengan obat-obatan yang tepat akan mengurangi gejala dan membantu penderita hidup normal.

Untuk pengobatan melalui konsumsi obat, setiap orang akan berbeda-beda mendapatkan jenis obat. Dengan begitu, penderita harus mencoba dulu beberapa obat dan menemukan yang mana yang paling cocok untuk mereka. Sayangnya, obat-obat ini memberikan efek samping, yaitu kenaikan berat badan. Obat pun harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga penting untuk diketahui oleh pasien mengenai kondisi mereka yang juga bertujuan untuk mengelola gejala mereka.

Tidak hanya itu, terapi pun harus rutin dilakukan kepada pasien. Namun, karena obat-obatan memiliki efek samping yang menaikkan berat badan, beberapa pasien pun kemudian berhenti mengonsumsi obat. Atau, jika ada yang merasa mereka sudah membaik, mereka juga menghentikan konsumsi obat, padahal jika mereka berhenti mengonsumsi obat, maka gejala pun akan muncul lagi.

Hingga saat ini, belum ada tes untuk menunjukkan seseorang terdiagnosis schizophrenia atau tidak. Dokter biasanya hanya mendiagnosis dari gejala yang ditimbulkan pasien. Penyebab dari gangguan mental yang tidak bisa disembuhkan ini juga belum diketahui secara pasti. Namun, psikolog memiliki teori bahwa schizophrenia  mungkin disebabkan karena ketidakseimbangan zat kimia tertentu di dalam otak yang terjadi akibat dari trauma psikologis. (onlinehealth.wiki)