Find Us On Social Media :

Bagaimana Melacak Biang Penyakit dalam Darah

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 8 Mei 2015 | 13:00 WIB

Bagaimana Melacak Biang Penyakit dalam Darah

Intisari-Online.com – Setiap kantung darah yang diterima unit transfusi darah PMI selalu melalui proses penyaringan di laboratorium. Bagaimana melacak biang penyakit dalam darah? Metode uji saringnya berbeda-beda, tergantung pada jenis virus yang dituju.

Sifilis

Pemeriksaan dilakukan dengan metoda Rapid Plasma Reagen (RPR) untuk mendeteksi antibodi Trepanema paltidum dalam serum atau plasma darah. Tes ini ketepatannya tinggi, praktis, serta mudah pengadaan reagensianya. Waktu yang dibutuhkan pun cuma 8 menit.

Metoda lainnya adalah Treponema pallidum Hemaglutination Assay (TPHA). Pengujian ini dipakai sebagai konfirmasi tes RPR. Karena lebih mahal, tes ini tidak dipakai secara rutin di UTD PMI. Lagi pula hasil uji saring tes RPR sudah dapat dipercaya.

Hepatitis B

Uji saring terhadap ada-tidaknya virus hepatitis B menggunakan metoda Elisa, yang dibedakan atas macroelisa dan microelisa. Macroelisa memiliki spesifitas (kemampuan untuk mendeteksi hasil positif nonspesifik atau palsu) 99,46%, dengan lamanya waktu pemeriksaan dua jam. Sedangkan microelisa memiliki spesifitas 99,8 – 99,9% dengan lama pemeriksaan dua jam.

Hepatitis C

Uji saring terhadap keberadaan virus ini juga menggunakan metoda Elisa, yakni macroelisa atau microelisa. Pada macroelisa tingkat sensitivitasnya (kemampuan mendeteksi contoh positif yang selemah mungkin) untuk non A non B hepatitic (NANBH) akut 100% dan untuk NANBH kronik 99,0%.  Sementara spesifitasnya 99,6%. Lama pemeriksaannya dua jam. Sedangkan pada microelisa sensitivitasnya untuk NANBH akut dan kronik  mencapai 100%, serta spesifitasnya 99,l%. Lamany uji cuma satu jam.

HIV

Virus yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia ini diharapkan bisa diketahui dengan metoda Elisa yang macroelisa. Dengan metoda ini tingkat sensitivitasnya mencapai 100%, baik untuk antibodi HIV 1-2 maupun antlbodi HIV 1 subtipe 0. Spesifitasnya 99,93%. Pemeriksaan terhadap virus ini memerlukan waktu dua jam.

--

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 2000, ditulis oleh I Gede Agung Yudana & Antonius Wahyu E.P.