Find Us On Social Media :

Olahraga Selama 30 Menit Mengurangi 40% Risiko Kematian

By Arnaldi Nasrum, Selasa, 26 Mei 2015 | 06:00 WIB

Olahraga Selama 30 Menit Mengurangi 40% Risiko Kematian

Intisari-Online.com – Penelitian terbaru di Norwegia mengungkapkan, mereka yang berolahraga secara teratur atau bahkan dengan aktivitas yang ringan seperti berjalan kaki ternyata mampu mengurangi risiko kematian dibandingkan mereka yang tidak memiliki kegiatan rutin dan lebih banyak berdiam diri.

Penelitian ini diikuti sekitar 5.700 orang selama lima dekade yang dimulai pada tahun 1970-an. Saat itu, rata-rata usia mereka 45 tahun. Ini ditujukan untuk melihat bagaimana kebiasaan atau kegiatan rutin mereka berpengaruh terhadap umur panjangnya.

Disebutkan, mereka yang meluangkan waktunya sekitar 30 menit untuk berolahraga secara rutin dalam enam hari selama seminggu dapat mengurangi risiko kematian sebesar 40 persen.

Dr. I-Min Lee, seorang profesor di bidang kedokteran dan epidemiologi Harvard University mengungkapkan temuan ini semakin menambah banyak bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat membuat orang hidup lebih lama.

“Kami memiliki data pasti yang menunjukkan bahwa lebih banyak energi yang dikeluarkan, maka akan semakin besar penurunan risiko kematian,” ungkap Lee.

Olahraga memang memiliki banyak manfaat termasuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Tercatat, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Duni a (WHO) menunjukkan setidaknya 17 juta kematian karena penyakit jantung terjadi setiap tahunnya. Sedangkan karena obesitas sekitar 2,8 juta orang per tahun.

Dalam penelitian ini, berjalan atau bersepeda dikategorikan sebagai aktivitas ringan, sementara olahraga teratur selama empat jam setiap minggu dianggap aktivitas sedang.

Disebutkan pula, aktivitas ringan yang dilakukan kurang dari satu jam dalam seminggu dinilai tidak cukup untuk mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, mereka yang berolahraga secara intens selama kurang dari satu jam dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian sebesar 26 persen. (reuters.com)