Find Us On Social Media :

Risiko Gagal Jantung Mantan Perokok selama 15 Tahun sama dengan Mereka yang Tidak Pernah Merokok

By Arnaldi Nasrum, Jumat, 19 Juni 2015 | 13:00 WIB

Risiko Gagal Jantung Mantan Perokok selama 15 Tahun sama dengan Mereka yang Tidak Pernah Merokok

Intisari-Online.com - Studi terbaru mengungkapkan, seseorang yang berhenti merokok dalam jangka waktu 15 tahun akan mengurangi risiko gagal jantung yang dapat mengakibatkan kematian. Bahkan disebutkan, risiko gagal jantung tersebut sama dengan risiko dari mereka yang tidak merokok sama sekali.

Ini memang berlaku untuk semua perokok. Namun, bagi perokok berat yang menghisap sedikitnya sebungkus rokok setiap hari selama 32 tahun atau lebih, memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi.

Dr Ali Ahmed, dari Washington DC VA Medical Center, mengatakan, orang harus membatasi jumlah rokok yang mereka hisap. Jika perlu, harus segera berhenti dan akan lebih baik lagi jika tidak merokok sama sekali.

Dr Ahmed dan rekan-rekannya, dalam temuannya, menggunakan pengembangan data dari Cardiovascular Health Study yang melibatkan orang-orang dengan usia di atas 65 tahun.

Mereka menganalisis data dari 2.556 orang yang tidak pernah merokok, 629 yang masih menjadi perokok dan 1.297 mantan perokok yang telah berhenti setidaknya 15 tahun sebelumnya.

Dari mereka yang telah berhenti, 312 adalah perokok berat selama 32 tahun dengan sedikitnya menghisap sebungkus rokok per hari ataupun lebih.

Setelah 13 tahun pengawasan studi ini, tercatat sekitar 21 persen dari mereka yang bukan perokok maupun mantan perokok pernah mengalami gagal jantung. Tapi, di antara perokok berat hampir 30 persen pernah mengalaminya.

Ketika para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, obat-obatan, dan kondisi kesehatan lainnya, 50 persen lebih dari para perokok disimpulkan berpotensi mengalami gagal jantung daripada mereka yang tidak pernah merokok ataupun mantan perokok.

Dalam periode waktu yang sama, disebutkan perokok dua kali lebih berisiko meninggal akibat faktor apapun dibandingkan yang bukan perokok. Sementara, untuk mantan perokok berat, mereka 26 persen lebih berisiko meninggal daripada yang tidak pernah merokok. “Ketika seseorang merokok, itu sama saja menginduksi aterosklerosis, atau terjadi penumpukan plak di arteri yang kemudian mempersempit arteri dan meningkatkan risiko pembekuan darah atau serangan jantung,” ungkap Dr Ahmed. (dailymail.co.uk)