Find Us On Social Media :

Mengapa Seseorang Bisa Memiliki Tubuh yang Pendek? (2)

By Monalisa Darwin D, Minggu, 28 Juni 2015 | 08:00 WIB

Mengapa Seseorang Bisa Memiliki Tubuh yang Pendek? (2)

Intisari-Online.com - Beberapa orang mengeluh tentang tinggi badan mereka karena tinggi badan yang dimiliki tidak seperti teman-teman sebaya. Sebagian dari mereka juga merasa minder karena memiliki tubuh yang pendek. Sebenarnya, mengapa seseorang bisa memiliki tubuh yang pendek?

Memiliki tubuh pendek juga dapat disebabkan oleh faktor medis, yaitu:

Kasus ini paling sering terjadi, yaitu tinggi tubuh anak di bawah rata-rata, namun kecepatan tumbuh sesuai dengan usianya secara normal. Ini biasanya berdasarkan riwayat perawakan orang tua yang juga pendek.

Kasus ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki, yaitu perkembangan pubertasnya lebih lambat dibandingkan dengan teman sebayanya, namun tinggi tubuh akhir akan mencapai batas yang normal.

Ini terjadi pada anak yang memiliki berat badan yang tidak sesuai ketika lahir dengan masa kehamilan ibunya. Hal ini pun kemudian akan berpengaruh pada tinggi tubuh seorang anak. Harus dilakukan pemantauan intensif PTJ agar anak dapat mengejar pertumbuhannya.

Penyakit kronis meliputi penyakit jantung, ginjal, paru-paru, dan lainnya yang akan mengganggu pertumbuhan. Pada anak-anak, biasanya akan terhambat pada pertumbuhan berat badan terlebih dulu, barulah tinggi tubuh.

Perawakan pendek idopatik merupakan perawakan pendek yang tidak jelas penyebabnya. Perawakan ini dikatakan apabila semua perawakan pendek sudah disingkirkan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hormon pertumbuhan sangat penting dalam pertumbuhan tubuh seseorang, karena akan berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan biasanya mulai terlihat setelah anak berusia enam bulan.

Itulah alasan mengapa seseorang bisa memiliki tubuh pendek. Orang tua jangan sampai terlambat dalam menyadari pertumbuhan anaknya yang tidak begitu baik. Setiap perawakan pendek, tentunya harus dicari penyebabnya. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini, yaitu rutin melakukan pemeriksaan tinggi serta berat badan anak. (dr. Sintoso Pujianto dalam “Sehat itu enak dan perlu”. Penerbit: Penerbit Buku Kompas)