Find Us On Social Media :

Kuba Menjadi Negara Pertama yang Berhasil Menghapus Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 2 Juli 2015 | 16:00 WIB

Kuba Menjadi Negara Pertama yang Berhasil Menghapus Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Intisari-Online.com - Ini mungkin di luar perkiraan banyak orang. Kuba menjadi negara pertama yang berhasil menghapus penularan HIV dari ibu ke bayi. Direktur Jenderal WHO, Margareth Chan, menyebut ini sebagau sebuah pencapaian terbesar untuk menciptakan generasi bebas AIDS.Kabar itu secara resmi diumumkan oleh badan kesehatan dunia WHO pada Selasa (30/6). Sebagai informasi, dalam 5 tahun terakhir, negara-negara Karibia telah meningkatkan akses obat antiretroviral sebagai bagian dari inisiatif regional untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayinya.Tes HIV dan sifilis untuk ibu hamil dan pasangannya, persalinan lewat operasi caesar dan mengganti ASI, dianggap oleh WHO memiliki pengaruh besar terhadap pemutusan rantai penularan. Untuk menguatkan informasi itu, perlu diketahui, pada 2013, hanya ada 2 bayi yang lahir dengan HIV di Kuba dan ada 5 bayi yang lahir dengan sifilis kongenital.“Pencapaian Kuba saat ini bisa memberi inspirasi bagi negara lain untuk melakukan penghapusan transmisi HIV dan sifilis dari ibu ke bayinya,” ujar Carissa Etienne, Direktur Pan America Health Organisation yang merupakan mitra WHO.Sekitar 1,4 perempuan yang terinveksi HIV hamil tiap tahunnya. Zonder adanya tindakan pencegahan, risiko penularan dari ibu ke anaknya mencapai 15 – 45 persen. Tapi berbeda jika si ibu menjalani terapi antiretroviral, risiko tersebut bisa ditekan sampai kurang dari satu persen.Program pencegahan transmisi HIV/AIDS dari ibu ke anak dilakukan oleh konselor yang dilatih khusus. Meliputi: pemberian informasi tentang kehamilan, diet, olahraga, metode persalinan, dan menyusui. “Menghapuskan AIDS adalah hal yang mungkin jika program pencegahan HIV terus dilakukan, bahkan meski obat AIDS belum ditemukan,” begitu ujar para ilmuwan. Penurunan infeksi di Kuba bisa menjadi terobosan besar dalam kampanye penghapusan virus ini. Bagaimana dengan Indonesia?