Find Us On Social Media :

Inilah Cara Mendeteksi Napas Kita Bau atau Tidak

By Lintang Bestari, Rabu, 29 Juli 2015 | 13:00 WIB

Inilah Cara Mendeteksi Napas Kita Bau atau Tidak

Intisari-Online.com - Nafas tak sedap bisa jadi pembunuh mood. Mulai dari rekan kerja sampai sesama penumpang di transportasi umum bisa menjadi penyebar bau mulut. Jika kebanyakan dari kita percaya bahwa meniup nafas ke telapak tangan lalu menciumnya merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi nafas tak sedap, menurut para ahli cara tersebut sangat tidak efektif. Inilah cara mendeteksi nafas kita bau atau tidak:

“Bernafas di telapak tangan tidak selalu bekerja mendeteksi nafas bau. Hal itu hanya menyebabkan tangan kita bau dan itu sangat buruk,” kata dr. Uchenna Okoye, Direktur London Smiling Dental Group dan Oral B.

Daripada meniupkan nafas begitu, menjilat bagian belakang pergelangan tangan dan menunggu ludah kering baru menciumnya merupakan cara yang lebih baik untuk mengetahui nafas kita bau atau tidak. Cara tersebut bisa mengisolasi ludah sehingga nafas bau bisa tercium dari ludah tersebut. “Bakteri dalam mulut memecah makanan dan menghasilkan senyawa sulfur yang menyebabkan nafas tak sedap,” kata dr. Uchenna. Bau mulut bisa berubah-ubah sepanjang hari. Jadi, sebaiknya mengeceknya tiga hingga empat kali dalam kurun waktu 24 jam.

Cara lainnya adalah dengan menjilat bagian belakang sendok dan tunggu ludah mengering, lalu menciumnya lagi.

Sering melihat kondisi lidah juga menjadi ukuran kebersihan mulut. “Jika lidah ditutupi lapisan putih artinya kondisinya tak baik meskipun ada beberapa orang yang secara alami memiliki lidah yang lebih putih,” jelas dr. Okoye. Lidah yang berwarna pink merupakan tanda mulut sehat. Mencium flossing setelah digunakan untuk membersihkan lidah – meskipun kotor – salah satu cara mendeteksi nafas kita bau atau tidak.

Terakhir, tanyakan pada orang yang kita percaya apakah bau mulut kita tak sedap. Meskipun, metode ini juga terkadang menjadi “perangkap”. “Ada orang yang memesan perawatan gigi untuk kerabatnya bahkan membayar biaya perawatan juga. Hal itu mereka lakukan karena tidak bilang bahwa nafas kerabatnya itu tak sedap,”  ungkap dr. Uchenna. (dailymail.co.uk)