Penulis
Intisari-Online.com - Jika beberapa wanita harus melakukan operasi plastik agar dirinya bisa seperti boneka Barbie, lain halnya dengan Amber Guzman. Kondisi langka yang dideritanyalah yang membuatnya terlihat seperti Barbie.
Guzman menjadi mainan hidup yang sebenarnya setelah dirinya terkena muscular dystrophy (distrofi otot). Seperti boneka, dia perlu dibantu untuk bergerak.
Penyakit yang diderita Barbie berusia 28 tahun itu dinyatakan belum ada obatnya.
Selama bertahun-tahun, otot-ototnya melemah sebagai akibat dari kondisi tersebut. Dia sekarang kesulitan untuk memakan makanannya hingga berat badannya turun dengan drastis.
"Saya adalah sebuah boneka hidup di dunia nyata, tidak hanya dalam penampilan, tetapi juga secara fisik," katanya. "Sama seperti boneka yang membutuhkan bantuan untuk memindahkan semua yang ada di tubuhnya untuk berkeliling."
Meski merasa dirinya hanya “boneka”, pada kenyataannya Guzman memndapatkan cinta yang lebih besar dibandingkan boneka Barbie yang legendaris.
Dengan dukungan dari orangtuanya, Guzman tetap beraktivitas, bahkan bekerja. Hal ini menyusul dirinya yang kerap dijadikan model, tentu saja terkait dengan fisiknya yang benar-benar seperti boneka.
"Bahkan ketika saya berjalan di jalan-jalan atau di pusat perbelanjaan, orang akan berhenti dan menatap memanggil saya seorang gadis boneka," kenangnya. "Saya juga senang bermain dengan Barbie dan ibuku akan membeli saya banyak yang berbeda."
Guzman mulai mengalami gejala distrofi otot saat dirinya berusia 18 tahun, saat dia pindah dengan suaminya. Dia mulai mengunjungi dokter beberapa kali untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Hingga akhirnya, setelah proses yang panjang, para dokter mendiagnosis kondisinya pada tahun 2012.
Guzman memutuskan untuk melawan kondisi dengan cara bergaya. Dia mulai menunjukkan dirinya kepada dunia dengan meng-upload video di YouTube. Dalam waktu delapan bulan dia sudah memiliki 10.000 penggemar.
Dia berharap video yang diunggahnya akan meningkatkan kesadaran tentang distrofi otot, dan "menunjukkan orang dengan penyakit tersebut dapat tetap ‘hidup’ setelah diagnosis utama," ujar Guzman.
(dailyoffbeat.com)