Find Us On Social Media :

Pasangan Pam dan Mark Crawford Tuntut Dokter yang Putuskan Jenis Kelamin Anaknya Tanpa Persetujuan

By Ade Sulaeman, Rabu, 26 Agustus 2015 | 16:00 WIB

Pasangan Pam dan Mark Crawford Tuntut Dokter yang Putuskan Jenis Kelamin Anaknya Tanpa Persetujuan

Intisari-Online.com – Suami-istri Pam dan Mark Crawford menuntut beberapa dokter karena telah memutuskan jenis kelamin anaknya sebagai wanita tanpa persetujuan mereka.

Pasangan dari Greenville, South Carolina, Amerika Serikat mengadopsi MC saat masih berusia 20 bulan tanpa mengetahui sang anak terlahir dengan “true hermaphroditism”. Dengan kondisi ini, sang bayi memiliki anatomi laki-laki dan perempuan secara bersamaan, baik penis, vagina, terstis, dan jaringan rahim.

Ternyata, dokter telah melakukan operasi untuk menghilangkan anatomi laki-laki dari tubuh MC, dua bulan sebelum suami-istri Crawfords membawa pulang bayi tersebut.

Setiap tahunnya, diperkirakan satu dari 2.000 bayi yang lahir di Amerika Serikat mengalami "interseks," suatu kondisi antara pria dan wanita. Ribuan operasi juga telah dilakukan untuk memberikan mereka “kepastian” jenis kelamin.

Tapi dalam kasus MC, operasi terjadi sebelum Crawfords bisa mencegahnya. Dan kini, saat MC berusia 10 tahun dia diidentifikasi sebagai laki-laki.

Hal inilah yang membuat kedua orangtuanya melancarkan gugutana terhadap rumah sakit dan wali negara yang memutuskan untuk melakukan operasi kelamin.

Sementara dokter mengaku melakukan operasi tersebut di awal untuk memungkinkan pasien menjalani kehidupan yang normal.

"Memaksa anak untuk dibesarkan dengan alat kelamin ambigu benar-benar sulit-yang hampir tidak etis," kata salah satu orangtua.

Tapi Pam Crawford, yang menyatakan pasangan akan menggugat bahkan jika MC diidentifikasi sebagai perempuan, mengatakan "tak seorang pun memiliki hak" untuk memilih jenis kelamin anaknya. Mereka juga khawatir akan apa yang terjadi saat anak mereka mengalami pubertas dimana dia mungkin mengalami menstruasi atau pertumbuhan payudara.

"Kami hanya benci bahwa ada pilihan yang dibuat yang bisa memiliki dampak yang signifikan pada kemampuannya untuk menjadi seorang pria. Kami hanya tidak ingin orang-orang harus melalui apa yang akan dia hadapi," ujar Pam.

Sidang gugatan suami-istri Crawford ini akan mulai dijalankan pada November 2015.

(foxnews.com)