Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Sakit Flu

Lintang Bestari

Penulis

Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Sakit Flu

Intisari-Online.com -Jika Anda ingin tetap sehat, maka tidurlah yang cukup. Menurut penelitian terbaru, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam berisiko empat kali lebih sering terkena penyakit influenza dibanding mereka yang tidur lebih lama.

Studi yang dipublikasikan pada jurnal Sleep ini menguji 164 orang dewasa sehat yang bersedia terkena flu demi penelitian ini. Para peneliti pertama-tama memasang gadget di pergelangan tangan mereka untuk memonitor seberapa lama mereka tidur setiap malamnya dalam seminggu. Beberapa minggu kemudian, para peneliti membawa hasil tersebut ke laboratorium dan menyuntikkan rhinovirus ke hidung mereka. Lalu mereka dikarantina di sebuah hotel selama lima hari dan melihat bagaimana virus tersebut mempengaruhi mereka.

Seberapa lama seseorang tidur ternyata merupakan faktor penting yang menentukan mereka mudah sakit atau tidak – bahkan lebih besar pengaruhnya dari faktor lainnya seperti usia, berat badan, tingkat stres dan emosional. Orang-orang yang tidur selama enam jam atau kurang lebih rentan terkena flu dibanding mereka yang tidur selama tujuh jam atau lebih. Mereka yang tidur kurang dari lima jam, risikonya meningkat jadi 4,5 kali lipat.

Studi ini tidak didesain untuk membuktikan hubungan antara tidur dan sakit. Namun, Aric Prather, pemimpin penelitian ini sekaligus asisten profesor di University of California memiliki beberapa teori. “Kita tahu bahwa tidur memainkan peranan penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Ketika kita tidak cukup tidur, sistem internal tubuh kita kurang efektif dalam melawan virus,” papar Aric.

Kurang tidur juga berpotensi mengubah respons inflamasi yang biasanya membantu tubuh untuk membersihkan virus ketika ia bekerja dengan baik. "Ini benar-benar bukti pertama yang meyakinkan bahwa tidur berkaitan dengan kerentanan terhadap flu, merupakan pencapaian besar bagi penelitian tentang tidur," kata Aric. Secara keseluruhan, tidur bukan obat untuk menyembuhkan flu, tapi setidaknya ia bisa mencegah sakit. (time.com)