Penulis
Intisari-Online.com -Satu hal yang pasti – akhir-akhir ini kita sering sekali foto selfie. Sementara para ilmuwan sosial berdebat tentang pengaruh selfie pada kehidupan sehari-hari kita, para dokter justru khawatir jika selfie menyebabkan penyebaran kutu rambut.
Kutu, hewan kecil yang sulit terlihat dan terletak di rambut, biasanya ditemukan pada anak-anak karena kontak antar kepala dengan teman mereka saat bermain atau saat menukar topi dan pelindung kepala. Namun, saat ini, beberapa dokter menyatakan bahwa kutu rambut lebih banyak ditemukan pada remaja. Dan mereka menganggap selfie menyebabkan penyebaran kutu rambut.
“Orang-orang selfie setiap hari, kira-kira sama seperti jaman dahulu yang pergi ke photobooth untuk foto bersama-sama. Dengan begitu, kita memiliki kontak dengan kepala orang lain lebih banyak,” kata dr. Sharon Rink, dokter penyakit anak di Wisconsin.
Namun, menurut National Pediculosis Association, hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan wabah kutu akibat selfie pada remaja. Centers for Disease Control mengatakan, enam hingga 12 juta anak-anak berusia tiga hingga 11 tahun di Amerika memiliki kutu di rambutnya. Anak-anak maupun remaja lebih banyak tertular kutu akibat kontak dengan orang lain di mobil, saat menginap bersama, atau berbagi headphone dibanding tertular dari selfie.
Pesan untuk para orangtua, apabila anak Anda memiliki kutu di rambutnya, jangan merasa takut atau jijik untuk membersihkan sendiri dengan mengambilnya satu per satu menggunakan pinset. (time.com)