Siapa Sangka, Lompat-lompat Selama Dua Menit Turunkan Risiko Osteoporosis

Ade Sulaeman

Penulis

Siapa Sangka, Lompat-lompat Selama Dua Menit Turunkan Risiko Osteoporosis

Intisari-Online.com - Anak-anak memang senang melompat, tapi kegiatan melompat-lompat juga tak ada salahnya dilakukan oleh orang dewasa. Aktivitas ini disarankan karena melompat selama dua menit dalam sehari saja dapat menurunkan risiko keropos tulang atau osteoporosis.

Peneliti dari Loughborough University mengatakan, melompat-lompat dapat memperkuat tulang pinggul pada orang tua dan mengurangi risiko patah tulang jika terjatuh. Peneliti menemukan kembalinya kepadatan tulang di kaki setelah seseorang rutin melompat selama satu tahun.

Studi ini dibuktikan dengan subyek penelitian 34 pria berusia 65-80 tahun yang mengikuti latihan melompat. Selama satu tahun, para responden diminta untuk tidak mengubah kebiasaan makanan dan juga kegiatan fisiknya.

Hasilnya, setelah dilakukan CT scan terlihat adanya perubahan kepadatan tulang pada kaki pada mereka yang rutin melompat-lompat dibanding yang tidak. Dengan mengurangi risiko osteoporosis, maka risiko mengalami patah tulang pinggul pun menurun.

Salah satu peneliti dari Loughborough University's National Centre for Sport and Exercise Medicine (NCSEM), dokter Sarah Allison mengatakan, patah tulang pinggul merupakan masalah yang paling sering ditemui pada orang tua. Seiring bertambahnya usia kepadatan tulang memang menipis. Patah tulang pinggul bukan hanya menurunkan kualitas hidup penderitanya tapi juga membutuhkan penanganan medis yang berat.

"Kita tahu olahraga dapat meningkatkan kekuatan tulang dan jadi kami ingin menguji bentuk latihan yang mudah dan cepat untuk mereka bisa lakukan di rumah,” jelas Sarah.

Ahli radiologi dokter Winston Rennie mengatakan, kepadatan tulang menunjukkan perubahan signifikan setelah melakukan gerakan melompat-lompat. Untuk itu, olahraga penting dilakukan oleh siapa pun.

Namun, gerakan melompat pada orang tua harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan dulu dengan memeriksakan diri ke dokter, apakah Anda masih aman untuk melakukan gerakan melompat

(Dian Maharani/kompas.com)