Find Us On Social Media :

Minuman Berenergi Berkaitan dengan Cedera Otak Pada Remaja

By Lintang Bestari, Sabtu, 19 September 2015 | 06:00 WIB

Minuman Berenergi Berkaitan dengan Cedera Otak Pada Remaja

Intisari-Online.com - Menurut sebuah studi dari Kanada, remaja yang mengonsumsi minuman energi lebih banyak cenderung mengalami cedera otak dibanding mereka yang tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein tersebut. Bisa dikatakan, minuman berenergi berkaitan dengan cedera otak pada remaja.

Para peneliti menganalisis informasi dari survei yang melibatkan lebih dari 10.000 pelajar SMP dan SMA berusia 11 hinga 20 tahun di Ontario, Kanada. Para pelajar ini ditanya mengenai jumlah minuman berenergi yang mereka konsumsi dan apakah mereka memiliki cedera otak traumatis yang menyebabkan mereka tidak sadar atau dirawat di rumah sakit sebelumnya.

Sekitar 22% responden mengatakan mereka pernah mengalami cedera otak traumatis dalam hidupnya, sedangkan 6% pelajar mengatakan mereka baru saja mengalami cedera otak tahun lalu. Kebanyakan cedera tersebut terjadi ketika para remaja ini sedang berolahraga.  

Para peneliti mengatakan, minuman berenergi berkaitan dengan cedera otak pada remaja. Mereka menemukan bahwa remaja yang mengonsumsi minuman berenergi beberapa minggu belakangan ini, peningkatan cedera otaknya lima kali lebih besar dibanding mereka yang tidak mengonsumsi minuman energi sama sekali. Dalam kata lain, remaja yang mengonsumi minuman energi lebih mungkin terkena cedera otak dibandingkan yang tidak.

Penemuan ini patut diperhatikan karena minuman berenergi bisa saja menghalangi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan cedera otak. “Minuman berenergi seperti Red Bull dan Rockstar, memiliki kandungan kafein yang tinggi dan bisa mengubah zat kimia dalam tubuh sehingga menghalangi seseorang untuk sembuh dari cedera otak traumatisnya,” kata wakil pemimpin penelitian, dr. Michael Cusimano yang juga ahli bedah otak di rumah sakit St. Michael. Michael menambahkan, cedera otak pada remaja cukup berbahaya karena otak mereka masih berkembang.

Bagaimanapun juga, studi lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami mengapa minuman berenergi berkaitan dengan cedera otak pada remaja. Studi ini dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE. (foxnews.com)