Find Us On Social Media :

Bagaimana Tidur dapat Memengaruhi Kinerja Otak?

By Monalisa Darwin D, Minggu, 27 September 2015 | 15:30 WIB

Bagaimana Tidur dapat Memengaruhi Kinerja Otak?

Intisari-Online.com - Sudah kita ketahui bahwa kekurangan tidur akan membuat kesehatan tubuh kita menjadi jelek. Setiap orang memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda-beda, namun rata-rata adalah 7 hingga 8 jam. Selain menurunkan kekebalan tubuh, mengakibatkan tekanan darah tinggi, dan depresi, kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan kognitif dalam jangka pendek hingga merusak otak secara abadi. Lalu, bagaimana tidur dapat memengaruhi otak kita?

Mendapatkan tidur malam yang baik dan cukup benar-benar akan meningkatkan kinerja kognitif secara keseluruhan, termasuk konsentrasi, fokus, dan perhatian. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur akan mengurangi fokus pada tugas penglihatan serta pendengaran, dan secara signifikan dapat memperlambat waktu dalam memberi reaksi terhadap sesuatu. Hal ini tentunya menjadi penting dalam kegiatan sehari-hari kita, misalnya mengemudi mobil.

Penelitian terbaru menunjukkan ketika kita baru mempelajari sesuatu kemudian kita mendapati tidur yang cukup, maka akan meningkatkan memori atau ingatan kita tentang pembelajaran tersebut.

Selain menurunkan kognitif, kurang tidur juga dapat menyebabkan kerusakan otak. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap tikus, peneliti menunjukkan bahwa kurang tidur akan merusak bahkan membunuh saraf di daerah kritis dari batak otak. Saraf ini sangat rentan terhadap kerusakan karena mereka dikenal sebagai saraf “sensitive tidur”, artinya ketika kita tidur, mereka juga tidur dan ketika kita bangun, mereka juga bangun.

Dalam sebuah penelitian di journal Science, tidur dapat menyebabkan sel-sel otak menyusut yang memungkinakan cairan membasuh serta membersihkan racun yang terkumpul selama seharian. Otak memiliki energi yang terbatas pada bagian pembuangan, sehingga fungsi pembersihan terjadi saat kita sedang tidur.

Sebuah penelitian dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa peneliti memeriksa otak dari 147 orang yang berusia 20-84 tahun, mereka diberi scan MRI otak dan mereka mengisi kuesioner tentang kebiasaan tidur, termasuk berapa lama waktu tidur di malam hari dan seberapa sering mereka menggunakan obat tidur. Sekitar 35% peserta penelitian mengalami tidur yang buruk dan hasil MRI menunjukkan masalah tidur seperti itu terkait dengan penurunan volume otak. Meski demikian, belum diketahui secara pasti akan kualitas tidur yang buruk benar menjadi penyebab penyusutan otak atau itu merupakan konsekuensi dari perubahan struktur otak.

Itu dia penjelasan mengenai tidur dapat memengaruhi otak kita. Sudah cukup dan baikkah tidur Anda semalam? (about.com)