Find Us On Social Media :

Jangan Khawatir, Skizofrenia Bisa Disembuhkan!

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 30 September 2015 | 11:30 WIB

Jangan Khawatir, Skizofrenia Bisa Disembuhkan!

Intisari-Online.com - Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Begitu juga dengan skizofrenia. Sekitar 10% penderita penyakit ini berakhir dengan bunuh diri, dan sebagian lagi berakhir dengan gangguan jiwa dan dipasung. Tapi, jika ditangani dengan sungguh dan seawal mungkin, skizofrenia bisa disembuhkan.

Belum ada yang tahu apa penyebab pasti penyakit ini. Para ahli menyebut skizofrenia disebabkan oleh genetika, biokimia di otak, juga gangguan organik akibat penggunaan obat-obatan terlarang. AA Agung Kusumawardhani, spesialis kesehatan jiwa, menyebut, dengan didorong perkembangan pesat obat-obatan, penderita skizofrenia bisa sembuh, tetapi tidak bisa pulih 100%.

“Jika masih episode satu [baru terdeteksi], disarankan mengonsumsi obat rutin dalam jangka waktu dua tahun hingga gejala tersebut hilang. Tapi, jika sudah kambuh berkali-kali atau sudah episode dua, harus terapi obat-obatan dengan kurun waktu lima tahun walaupun gejala sudah mereda,” terang Agung dalam acara media edukasi bertajuk “Dignity in Mental Health” di Jakarta, Senin (28/9), seperti dilansir Kompas.com.

Sementara itu, pasien skizofrenia (ODS) yang sudah menggunakan kekerasan, baik yang menyerang diri sendiri maupun orang lain, diharuskan mengonsumsi obat-obatan seumur hidup.

Meski demikian, tambah Eka Viora, SpKJ., “ODS yang sudah pulih tetapi tidak meneruskan konsumsi obat-obatan dan terapi, kemungkinan akan kambuh kembali. Jadi, jalan terbaik untuk recovery ODS adalah dengan terus menjalani pengobatan dan juga terapi pendukung, seperti terapi wicara.”

Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI itu juga menekankan ikhwan pentingnya pemberian edukasi dan peningkatan keterampilan keluarga untuk menangani ODS yang kambuh. Keluarga bisa bergabung dalam komunitas orang-orang yang peduli dengan skizofrenia sehingga bisa saling berbagi tips dan juga dukungan dalam merawat ODS. “ODS harus mendapatkan kasih sayang dan perhatian, bukan stigma dan diskriminasi dari masyarakat,” tegasnya.