5 Kesalahan Diet yang Mungkin Sering Kita Lakukan

Lintang Bestari

Penulis

5 Kesalahan Diet yang Mungkin Sering Kita Lakukan

Intisari-Online.com -Jika berat badan Anda tak kunjung turun juga, Anda tidak sendirian. Menurut survei dari Marketdata Enterprises, rata-rata warga Amerika harus melakukan empat hingga lima jenis diet untuk mengurangi berat badannya. Ada beberapa faktor yang bisa menggagalkan diet kita. Dan inilah 5 kesalahan diet yang mungkin sering kita lakukan sehingga berat badan kita gagal turun:

Menghitung setiap kalori yang masuk ke tubuhKetika ingin menurunkan berat badan, kualitas diet jauh lebih penting daripada jumlah kalori yang masuk. Studi di tahun 2012 yang dipublikasikan pada jurnal JAMA menemukan bahwa orang-orang yang menjalankan diet rendah karbohidrat dan glikemiknya rendah membakar lebih banyak kalori dibanding mereka yang melakukan diet rendah lemak. “Makanan yang karbohidratnya tinggi memperlambat metabolisme tubuh dibandingkan makanan kaya lemak dan protein,” kata David Ludwig, MD, Direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center, Boston Children’s Hospital. Makanan dengan kadar glikemik tinggi seperti gula, roti dan kentang juga meningkatkan gula darah dan merangsang rasa lapar.

Membatasi porsi makanMungkin kita pernah mendengar hal ini ribuan kali: porsi makan yang kecil namun tapi sering membantu menurunkan berat badan dan mengontrol nafsu makan kita. Namun, membagi 1.200 kalori perhari untuk enam kali porsi makan bisa membuat perut kita bunyi. “Kita memerlukan protein, serat dan karbohidrat di setipa porsi makan kita agar kenyang. Dan sangat sulit mendapatkan itu semua hanya dengan 200 kalori,” jelas Blatner. Pada beberapa kasus, orang-orang akhirnya makan berlebihan di porsi makan kecil mereka tadi. Sebaiknya makan tiga kali sehari dengan porsi makan biasa dibanding makan kecil sebanyak enam kali.

Mengonsumsi makanan yang samaTips diet ini sempat popular setelah studi tahun 2011 menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi mac and cheese setiap hari dalam seminggu, memperoleh 100 kalori lebih rendh dibanding ketika ia mengonsumsi makanan lainnya. Namun, studi terbaru yang dilakukan oleh Hollie Raynor, Phd, profesor gizi di University of Tennerssee, Knoxville, mengungkapkan bahwa seseorang yang menjalankan diet dengan membatasi makanan, berat badannya tidak turun lebih banyak dibandingkan pejuang diet lainnya yang mengonsumsi makanan apapun yang mereka inginkan.

Mengukur berat badan setiap hariMengukur berat badan setiap hari dikaitkan dengan penurunan berat badan yang efektif. Namun, kita tidak bisa melakukannya terus-terusan, karena salah satu studi pada Journal of Obesity menemukan bahwa wanita paling dirugikan dari kebiasaan menimbang berat badan setiap hari. “Gejolak hormon dapat menyebabkan retensi cairan sehingga sangat sulit mendapatkan hasil yang akurat,” kata Liz Weinandy, R.D dari Ohio State University Wexner Medical Center. Selain itu, berat badan merupakan isu emosional bagi sebagian wanita sehingga mereka yang hasil timbangan berat badannya tidak memuaskan akan berpikir: “Untuk apa berusaha?” Menurut studi dari PLOS ONE, sebaiknya menimbang berat badan seminggu sekali. Rabu merupakan hari yang bagus karena kita cenderung “lebih berat” di akhir pekan dan menurun jumlah berat badannya pada tengah minggu.

Olahraga gila-gilaanMakan sedikit, banyak olahraga; kedua hal itu merupakan saran paling umum yang diberikan untuk menurunkan berat badan. Namun, kedua strategi tersebut ternyata tidak benar-benar efektif. “Penurunan berat badan itu 80% diet, 20% olahraga,” kata Craig Primack, MD, ahli pengobatan obesitas di Scottsdale Weight Loss Center, Arizona. Pembakaran kalori dari olahraga sangat kecil. Rata-rata seseorang harus berjalan 35 mil untuk membakar 3500 kalori (menurunkan 1 pound berat badan).

Itulah 5 kesalahan diet yang mungkin sering kita lakukan. Apakah Anda pernah melakukan kesalahan-kesalahan tersebut? (time.com)