Find Us On Social Media :

Pentingnya Asupan Zat Besi pada Ibu Hamil

By Lady Ivonne, Rabu, 14 Oktober 2015 | 06:00 WIB

Pentingnya Asupan Zat Besi pada Ibu Hamil

Intisari-Online.com - Selasa, 13 Oktober, Spatone, suplemen zat besi cair pertama di Indonesia mengadakan event launching produknya sekaligus mini talk show bersama Miss Magie, perwakilan Spatone UK, Nadia Mulya, presenter dan publik figur, dan Dr. Evoni Kawiharja dari perwakilan dokter ahli. Isi talk show ini membahas bagaimana pentingnya asupan zat besi pada ibu hamil dan tubuh kita.

Lebih dari 2 milyar penduduk dunia atau sekitar 30% dari populasi dunia mengalami kekurangan zat besi. Isu tersebut kini menjadi isu global yang perlu diwaspadai secara seksama, karena cadangan zat besi di dalam tubuh akan terus berkurang apabila tidak didukung asupan zat besi dari luar tubuh.

Kekurangan zat besi jangka pendek dapat menyebabkan defisiensi zat besi yang akhirnya harus mengambil cadangan zat besi dari organ tubuh lain, misalnya hati, limpa, dan sumsum tulang. Sementara kekurangan zat besi jangka panjang dapat menyebabkan anemia. Anemia sendiri, menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi anemia di Indonesia secara persentase terjadi hingga 21,7% pada tahun 2013 dan 37,1 % nya terjadi pada ibu hamil. 

Mengapa ibu hamil? Menurut dokter Evoni Kawiharja dari Spatone, hemoglobin (HB) wanita normal adalah 12-14 gr/dl. Sedangkan HB wanita hamil adalah sekitar 11,8-12 gr/dl. Jika sudah di bawah 11gr/dl, maka harus diperhatikan kondisi zat besi di dalam tubuh, apakah sudah terasup dengan baik atau belum.

Kekurangan zat besi pada ibu hamil, dapat menyebabkan pendarahan, bahkan pada bayi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu pada masa tersebut, kita harus menyadari pentingnya asupan zat besi pada ibu hamil. Asupan zat besi yang dibutuhkan sangat berperan penting bagi menjaga stamina ibu dan perkembangan janin.

Menurut dokter Evoni lagi, zat besi bisa diperoleh dari sayur-sayuran berwarna gelap, yang kemudian diserap oleh tubuh kita. Namun, penyerapan zat besi yang diperoleh dari makanan sangatlah rendah, hanya sekitar 5-20% saja. Sementara itu yang dapat menghambat penyerapan zat besi adalah serat, dan obat-obatan seperti antibiotik dan aspirin.