Penulis
Intisari-Online.com -Jangan pernah menyepelekan nyeri pinggang. Jika tidak ditangani dengan benar, nyeri pada pinggang akan “membunuh” kita, membuat kita tidak bisa beraktivitas sama sekali. Pendeknya, menyepelekan nyeri pinggang berarti kita siap untuk menyesal selamanya.
Seperti Neneng (58), ia awalnya tidak menganggap serius nyeri di pinggangnya itu. Tapi keputusannya itu berbuah fatal; nyeri pinggang yang ia biarkan itu membuat tidak bisa bergerak sama sekali; membuatnya tidak bisa beraktivitas.
Jangankan untuk berdiri, berjalan lama dan duduk saja tidak bisa, ujar Neneng. Sehari-hari yang ia lalukan hanya rebahan. Bahkan untuk pergi ke kamar mandi ia harus dipapah oleh anaknya yang selalu setia menemaninya. Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, ternyata ada yang tidak beres dengan sendi facet di ruas tulang belakangnya.
“Nyeri ini disebabkan oleh inflamas,” ujar dr. Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta. Untuk proses penyembuhan, Neneng akhirnya mendapatkan terapi radiofrekuensi atau tindakan pemanasan saraf di daerah sendi facet.
Pinggang memiliki peran penting untuk menopang tubuh bagian atas manusia. Nyeri pada pinggang banyak disebabkan oleh cedera akibat aktivitas yang berlebihan atau pun pertambahan usia. Nyeri pinggang memang tampak sederhana tetapi dapat sulit diobati. Ada lebih dari 60 hal yang bisa menyebabkan nyeri di bagian pinggang.
Tak hanya soal penuaan, postur tubuh yang salah dan kegemukan juga bisa memicu nyeri pinggang. Ada juga beberapa musabah yang jarang teridentifikasi, seperti gangguan sendi, bantalan tulang (discus), sendi panggul, dan saraf terjepit. “Penyebabnya bermacam-macam tapi keluhannya bisa sama, yaitu nyeri pada pinggang bawah. Karena itu perlu diagnosis yang tepat agar tindakannya juga tepat,” kata Mahdian.
Beberapa data menyebutkan bahwa nyeri pinggang menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh orang. Tapi ironisnya, banyak dari mereka mengacuhkannya, mengabaikannya, dan mengganggapnya sebagai penyakit yang remeh. Padahal, berkaca dari kasus Neneng, nyeri sendi yang dibiarkan akan “membunuh” kita.(Kompas.com)