Find Us On Social Media :

Exercise is Medicine: Olahraga Juga Bisa Mengobati

By Agra Winona, Jumat, 27 November 2015 | 06:00 WIB

Exercise is Medicine: Olahraga Juga Bisa Mengobati

Intisari-Online.com — Olahraga sudah dikenal manfaatnya untuk menjaga kesehatan, sayangnya masih banyak orang-orang yang malas berolahraga. Menurut WHO, kurangnya latihan fisik atau physical inactivity berada dalam peringkat ke-empat teratas penyebab kematian. Sedangkan menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan bahwa 44 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun memiliki gaya hidup kurang aktif (sedentary/kurang beraktivitas fisik).

Gaya hidup modern yang serba praktis menjadi salah satu penyebab dari kurangnya aktivitas fisik. Akibatnya, semakin banyak orang-orang yang menderita penyakit-penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit tidak menular lainnya. Maka dari itu, American College of Sport Medicine mengadakan Exercise is Medicine (EIM), inisiatif kesehatan untuk menekankan pentingnya olahraga dan juga mendorong dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya untuk mengikutsertakan olahraga sebagai bentuk pengobatan. Karena olahraga bukan hanya untuk mencegah penyakit, tapi juga bisa mengobati.

Dalam acara konferensi pers Exercise is Medicine di Jakarta (26/11), Dr. Benedict Tan, Ketua Satuan Tugas Nasional bagi Exercise is Medicine Singapore, menceritakan salah satu pasien yang mengalami obesitas dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Kondisi ini menyebabkan si pasien harus mengonsumsi 15 obat sekaligus, namun setelah melakukan olahraga, tidak hanya berat badannya saja yang turun, gangguan kesehatannya pun berangsur hilang dan ia hanya perlu mengonsumsi satu obat saja.

Di Indonesia sendiri, EIM sudah diperkenalkan sejak tahun 2013, bersamaan dengan gerakan Indoensia SeGar (sehat & bugar) yag diinisiasikan oleh Coca-Cola Indonesia. Sejauh ini EIM sudah mengadakan tujuh pelatihan, dan mensertifikasi lebih dari 240 dokter umum dan lebih dari 40 instruktur fitness.