Penulis
Intisari-Online.com -Jika selama ini kita berasumsi bahwa diabetes hanya menyerang orang-orang gemuk karena obesitas, sebaiknya kita segera menarik asumsi itu. Karena siapa sangka diabetes juga menyerang orang-orang kurus, terlebih bagi mereka yang memiliki jumlah lemak lebih banyak dibanding otot.
Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dikenal sebagai metabolically obese normal weight (MONW). Keberadaan lemak yang lebih banyak ini bisa mendongkrak kadar gula darah orang yang terlihat kurus sekalipun.
“Diabetes tidak mengenal kurus atau gemuk, ini soal komposisi lemak,” ujar Arsi Wibudi, dokter spesialis penyakit dalam RSPAD Gatot Subroto, Jakata Pusat. “Bila komposisi lemaknya tinggi, terutama di sekitar perut, maka risiko terkena diabetes lebih tinggi, apalagi kalau pola makannya tidak dijaga.”
Menurutnya, komposisi tubuh yang baik adalah yang berotot. Dengan kata lain, bila badan kurus tapi tak berotot dan isinya lemak saja, pasti akan ada gangguan. Misalnya, Ade Rai yang sebenarnya memiliki indeks massa tubuh 30 atau termasuk gemuk. Meski begitu, Ade Rai terbilang tidak memiliki lemak. Karena itu, ia bisa terbebas dari diabetes.
Ini juga diperkuat oleh penelitian yang diterbitkan Journal of the American Medical Association yang menyebut, satu dari empat orang kurus juga memiliki gejala diabetes dan termasuk dalam kategori obesitas. Oleh karena itu, orang bertubuh kurus pun perlu melakukan antisipasi terhadap diabetes.
Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi ini di antaranya rutin mengukur kadar glukosa darah—dan baru-baru ini telah muncul alat yang memungkinkan kita untuk melakukan pemeriksaan sendiri.
Intinya, bertubuh kurus bukan berarti kita terbebas dari diabetes. Hidup sehat dengan menjaga pola makan, olahraga, dan memantau kadar gula secara berkala, adalah cara menjauhkan diabetes dari badan. Dan itu wajib dilakukan oleh siapa pun. Yang gemuk maupun yang kurus.(Kompas.com)