Intisari-Online.com - Banyak hal yang bisa menyebabkan gigi tonggos. Salah satu satunya adalah kebiasaan di waktu kecil, di antaranya adalah kebiasaan mengisap jari, hingga terlalu lama meminum susu menggunakan dot.
“Jika pake dot, ada efek menjulurkan lidah yang bisa terbawa hingga besar. Itu lama-kelamaan bisa mendorong bagian gigi menjadi tonggos,” ujar dokter Gigi Spesialis Ortodonti, Dwi Anie Lestari, seperti dilansir dari Kompas.com pada Senin (14/12).
Tak hanya mengisap jempol dan kelamaan menggunakan dot, kebiasaan menggigit kuku, pensil, sering bernapas melalui mulut, dan membuka mulut juga bisa membuat gigi tonggos.
Bernapas melalui mulut, lanjut Dwi, sering kali dilakukan oleh anak yang sering sakit pilek. “Dia hidungnya mampet, sulit bernapas, jadi kebiasaan napas lewat mulut. Mulutnya ternganga.”
Musabab lain: bisa juga karena ada gigi berlubang akibat kebiasaan makan manis dan tidak menggosok gigi dengan benar. Adanya gigi berlubang bisa membuat seseorang hanya mengunyah pada bagian gigi yang tidak berlubang. Akibatnya, susunan gigi bisa menjadi tidak simetris.
Selain perihal kebiasaan, gigi tonggos, terang Dwi, juga disebabkan oleh faktor keturunan. Anak bisa lahir dan tumbuh dengan bentuk rahang besar, atau gigi besar karena adanya faktor keturunan dari orangtua.
“Anak-anak sebaiknya sudah mengunjungi dokter gigi untuk dipantau pertumbuhan giginya. Jika mulai terlihat ada masalah, kebiasaan buruk tersebut harus dihentikan. Saat dewasa, gigi tonggos bisa diatasi dengan menggunakan kawat gigi,” pungkas Dwi.