Find Us On Social Media :

Mau Mengadakan Sunatan Massal? Perhatikan Dulu Hal-hal Berikut Ini!

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 23 Desember 2015 | 09:00 WIB

Mau Mengadakan Sunatan Massal? Perhatikan Dulu Hal-hal Berikut Ini!

Intisari-Online.com - Mungkin hanya Indonesia satu-satunya negara yang ada sunatan massal. Acaranya ini biasanya dilakukan untuk memfasilitasi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang ingin disunat alias dikhitan. Terlepas dari apa pun bentuknya, kebersihan dan kenyamanan tempat wajid diperhatikan oleh penggelar acara sunatan massal ini.

Dokter Musawira Arif dari Graha Rumah Sunatan Bekasi, menegaskan, segala tindakan medis, termasuk sunat, seharusnya dilakukan di ruangan yang bersih, cukup penerangan, dan dengan alat yang memadai. Untung saja, saat ini sunatan massal sudah lagi dilaksanakan di bedeng-bedeng kotor yang kurang nyaman.

“Kebersihan ini termasuk kebersihan pasien, paramedis, alat, dan juga ruangan atau lingkungan. Jika ruangannya tidak baik, apalagi di luar ruangan yang hanya menggunakan tenda, risiko infeksi akan menjadi tinggi," kata Musawira.

Idelanya, ruangan yang dipakai tidak terlalu sempit. Ini semata-amta untuk memudahkan dokter, asisten, dan pasien. Selain itu, ruangan yang lapang dan terang juga secara psikologis membuat anak lebih tenang dan meminimalkan rasa takut.

“Agar anak tidak takut, orangtua juga perlu menjelaskan kepada anak bahwa rasa sakit muncul saat pemberian obat anastesi atau penyuntikan,” katanya, seperti dilansir dari Kompas.com, di sela acara sunatan massal yang digelar oleh salah satu perusahaan konstruksi yang ada di Indonesia yang dihadiri sekitar 200 anak se-Jabodetabek.

Kondisi pascasunat juga mesti diperhatikan. Untuk mempercepat penyembuhan dan menghindari kontaminasi kuman pascatindakan khitan, luka operasi perlu dijaga agar tetap kering, minimal 3 hari.

“Tak dimungkiri luka khitan sering basah setelah anak buang air kecil. Tapi, ini tak akan menimbulkan infeksi. Makanya, selama 3 hari pasca-khitan dokter akan memberikan antibiotik,” kata Musawari.

Tak hanya itu, perawatan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan juga dapat dilakukan dengan penetesan iodin povidon 10 persen pada luka pasca-khitan sesering mungkin. Atau dapat juga menggunakan salep iodin povidon yang dapat lebih bertahan lama jika dibandingkan dengan sediaan cair. Selain mencegah terjadinya infeksi, hal ini juga dapat merangsang granulasi dan penyembuhan luka secara lebih cepat.