Find Us On Social Media :

Dianggap sebagai Kota Mati, Kota Swett Dijual dengan Harga Rp3,4 Miliar

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 3 Desember 2015 | 16:30 WIB

Dianggap sebagai Kota Mati, Kota Swett Dijual dengan Harga Rp3,4 Miliar

Intisari-Online.com - Apakah Anda sedang mencari tempat tinggal? Penawaran ini mungkin akan membuat Anda tergoda. Bagaimana tidak, seluruh isi kota Swett—yang dianggap sebagai kota mati—di selatan Dakota ini dijual seharga Rp3,4 miliar saja (sekitar US$250 ribu). Harga itu, setara dengan harga satu rumah kawasan selatan Jakarta.

Memiliki luas 2,5 hektar, kota kecil ini memiliki rumah-rumah dengan tiga kamar tidur, kedai, dan bekas toko ban, yang terletak 100 mil di sebelah tenggara Rapid City, Dakota.

Stacie Montgomery, seorang agen real estate veteran, menempatkan kota ini masuk ke dalam daftar jual pada 2014. Untuk menggaet pelanggan, ia bahkan menurunkan harga dari US$399 ribu ke US$250. Dan akhir-akhir ini, kabar ini telah berhembus hingga ke beberapa negara seperti Australia, China, Jerman, dan Rusia.

Soal kota mati ini, seorang gadis 12 tahun dari New York membuat lagu parodi tentang kota ini, dan kemudian menjadi viral. Video tersebut, sontak semakin memanggil minat orang-orang untuk membeli kota ini. Salah penawar yang menarik adalah seorang pria dari Nebraska.

  

“Ia ingin membawa 2.000 perempuan Rusia, dan 600 laki-laki narapidana. Ia kemudian akan membangun sebuah rumah akrilik untuk menampung orang-orang itu, dengan kamera yang berjalan selama 24 jam setiap hari,” ujar Montgomery.

Sebagai informasi, kota mati ini pernah dua kali dimiliki oleh Lance Benson. Sempat melepasnya setelah bercerai, ia akhirnya mendapatkannya kembali pada 2012. Kini, kota mati ini sepenuhnya berada di bawah kekuasan sebuah bank lokal, yang menurut Yahoo, telah membuat beberapa perbaikan di dalamnya.