Find Us On Social Media :

Proses Pembuatan Habiskan Waktu 350 Hari, Boneka Hyper-Realistic Ini Dijual Rp1 Miliar

By Ade Sulaeman, Kamis, 17 Desember 2015 | 16:45 WIB

Proses Pembuatan Habiskan Waktu 350 Hari, Boneka Hyper-Realistic Ini Dijual Rp1 Miliar

Intisari-Online.com - Dengan proses pembuatan untuk satu boneka habiskan waktu 350 hari, seorang pembuat boneka Rusia-Kanada Marina Bychkova berani menjual boneka hyper-realistic buatannya seharga Rp1 miliar di situs jual-beli eBay.

Boneka buatan Bychkova itu sendiri memang memiliki desain yang rumit dan fitur yang benar-benar sesuai anatomi tubuh manusia. Ekspresi boneka tersebut dibuat realistis, dilengkapi dengan pakaian aneh dan aura yang misterius.

Boneka-boneka yang Indah nan Aneh tersebut mulai dibuat Bychkova ketika dia masih berusia 6 tahun. Dia biasa bermain boneka melalui imajinasi karena keluarganya tidak mampu untuk memberikan boneka yang selalu dia impikan. Ini memicu dirinya untuk membuat boneka sendiri.

Di situsnya, sang artis terkenal ini menulis tentang banyak proses yang dia lakukan untuk membuat setiap boneka, yang meliputi pembuatan cetakan, logam, patung, dan banyak lagi.

"Saya tidak puas bekerja hanya dalam satu media seperti lukisan atau patung, dan boneka menawarkan saya pengalaman taktil yang sangat beragam dan memuaskan," jelasnya.

Setiap boneka dibuat unik, tetapi mereka semua bisa difoto dari berbagai sudut untuk melihat ekspresi wajah yang berbeda, yang mempesona banyak pecinta boneka. Dalam sebuah artikel oleh Oddity Central, beberapa pemilik mengaku bisa menatap mereka untuk beberapa jam.

Bychkova juga memastikan setiap boneka memiliki cerita sendiri. Dia sudah menciptakan "Beauty and the Beast" boneka untuk melambangkan Stockholm Syndrome dan "Snow White dan Prince Charming" boneka untuk meningkatkan kesadaran tentang necrophilia.

Di antara semua ciptaan-nya, boneka "Princess and The Pea" adalah yang paling sentimental baginya. Dia gambarkan berbaring di tempat tidur keras karena scoliosis.

"Tidak mungkin untuk menggambarkan bagaimana saya merasa tersinggung ketika saya pertama kali membaca dongeng Princess and The Pea, yang bercerita tentang seorang gadis manja yang membutuhkan banyak kasur untuk bisa tidur," tulisnya.

(dailyoffbeat.com)