Find Us On Social Media :

10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia: Mengotori Pengantin

By Lintang Bestari, Senin, 4 Januari 2016 | 10:30 WIB

10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia: Mengotori Pengantin

Intisari-Online.com – Pernah mengalami kencan tak menyenangkan dan aneh? Jangan khawatir, ada penduduk di beberapa negara yang mengalami hal serupa demi tradisi di sana. Inilah 10 tradisi pernikahan aneh dan unik di dunia:

“Peternakan lemak” di Afrika Barat             Beberapa daerah Mauritania masih memiliki “peternakan lemak” di mana wanita-wanita yang sudah tua membuat gendut anak gadisnya agar mereka bisa menemukan suami. Di Afrika Barat, tubuh gemuk menjadi tanda kekayaan dan orang penting. Jadi, gadis-gadis muda di sana dipaksa memakan segunung daging kuskus dan tak berhenti minum susu.

Apel di Ketiak, AustriaTradisi kuno di Austria mengharuskan wanita meletakkan apel di ketiaknya dan melakukan tarian spesial untuk para lelaki. Selanjutnya, gadis itu harus memberikan “apel basah’ di ketiaknya kepada pria yang ia sukai. Jika rasa itu berbalas, maka sang pria akan memakan apel itu.

Siksaan toilet, BorneoSebuah suku pedalamam di Borneo melarang pengantin baru untuk meninggalkan rumah mereka pada hari pernikahan. Termasuk untuk menggunakan toilet. Tradisi tersebut dianggap bisa membawa keberuntungan bagi pasangan baru.

Mengotori pengantin, SkotlandiaSalah satu dari 10 tradisi pernikahan aneh dan unik di dunia adalah menghitamkan wajah pengantin. Di Skotlandia, sampah-sampah dilemparkan kepada pengantin wanita dan pria sebelum hari besar mereka. Mereka lalu berparade di kota. Jika pasangan itu bisa mengikuti sampai parade selesai, maka mereka dipercaya akan bertahan melewati situasi apapun.

Memberikan kepala terpenggal, TaiwanPria Taiwan akan merayu wanita pujaannya dengan memberikan kepala yang terpenggal pada abad ke-19. Pria-pria yang baru saja kembali dari perang akan membawa kepala musuh yang sudah dikalahkan sebahai tanda cintanya. Jika, wanita itu tertarik, maka ia akan menerima kepala terpenggal itu. (metro.co.uk)