Find Us On Social Media :

Dibalik Biru dan Merahnya Tiang Barbershop

By Okke Nuraini Oscar, Jumat, 8 Januari 2016 | 14:30 WIB

Dibalik Biru dan Merahnya Tiang Barbershop

Intisari-Online.com - Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan ciri khas barbershop yang sudah menjadi trademark ini. Tiang barbershop yang berwarna merah, putih, dan biru ini biasa kita jumpai di samping depan sebuah barbershop. Tapi tahukah bahwa barbershop dulu bukan hanya sebuah tempat untuk mencukur rambut?

Barbershop  di Abad Pertengahan

Dimulai dari Abad Pertengahan di Eropa, barbershop tidak hanya melayani potong rambut, tapi juga pembedahan, operasi, pencabutan gigi, dan penyedotan darah menggunakan lintah untuk media pengobatan. Pemerintah Perancis pada saat itu mengizinkan para tukang bedah (amatiran) untuk mendirikan serikat pekerja dan diizinkan untuk mendalami ilmu bedah profesional di fakultas kedokteran Paris University. Ambroise Pare merupakan salah satu bapak ahli bedah modern yang juga ahli bedah kerajaan Prancis yang mengawali karirnya tukang bedah Barbershop.

Awal mula tiang barbershop

Berawal  dari kebiasaan para tukang bedah dan sedot darah di barbershop, mereka kerapkali menjemur perban bekas pakai yang berlumuran darah di depan klinik mereka. Lalu perban yang dijemur melilit di tiang itu apabila tertiup angin terlihat seperti paduan warna merah-putih, lama kelamaan kebiasaan itu menjadi penanda di tiap barbershop sekaligus juga merupakan pemberitahuan kepada publik bahwa tempat itu merupakan barbershop. Namun, karena bagi sebagian orang pemandangan perban bekas yang dijemur itu terlihat menjijikan, maka dibuatlah sebuah tiang berwarna merah, putih, dan biru. Merah ini melambangkan warna darah, putih sebagai warna dari kain perban, dan biru yang dianalogikan sebagai urat atau pembuluh vena tempat darah disedot, sementara bulatan diatas tiang menggambarkan baskom tempat penyimpanan lintah, dan bulatan dibawah adalah baskom tempat menampung darah. Pada saat itu tiang yang berwarna merah, putih, dan biru tersebut masih statis dan tidak berputar. Baru lah pada 1950-an, Amerika mulai memproduksi secara masal tiang barbershop dengan model  yang lebih sempurna yaitu bisa berputar dan baskom yang diatas tiang diganti dengan bola, sementara pemakaiannya bukan lagi untuk klinik sedot darah tapi hanya untuk tempat potong rambut saja.