Find Us On Social Media :

Joao Coelho de Souza, Laki-laki Tertua di Dunia yang Ditemukan Tinggal Bersama Istrinya yang Berusia 69 Tahun

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 14 Januari 2016 | 17:00 WIB

Joao Coelho de Souza, Laki-laki Tertua di Dunia yang Ditemukan Tinggal Bersama Istrinya yang Berusia 69 Tahun

Intisari-Online.com - Pegawai negeri sipi di Brasil mengaku telah menemukan laki-laki tertua di dunia—yang berusia 131 tahun—dan kini tinggal bersama istrinya yang berusia 69 tahun. Angka ini 19 tahun lebih tua dibanding catatan Guinness Book of Records yang menyebut orang tertua di dunia dipegang oleh Yasutaro Koide, yang kemudian diteruskan oleh Sakari Momoi. Dua-duanya dari Jepang.

Jika mengacu pada akta kelahirannya, Joao Coelho de Souza, nama laki-laki itu, lahir pada 10 Maret 1884—setahun setelah meletusnya Gunung Merapi 1883 di Selat Sunda, Indonesia. Dokumen itu juga menunjukkan laki-laki itu dilahirkan di kota Meruoca di Ceare, sekitar 2.000 mil dari Acre.

Pegawai sipil lainnya mengaku secara rutin mengunjungi Joao untuk memastikan apakah ia masih hidup atau tidak. Tak hanya itu, pegawai negeri sipil itu juga mengunggah foto Joao di sosial media Facebook.

Ia juga meminta agar Pemerintah Brasil mendaftarkan Pak Tua itu ke Guinness Book fo Records sebagai orang paling tua di dunia.

Menurut sebuah surat kabar di Brasil, Joao kini tinggal bersama istrinya yang berusia 62 tahun dan cucunya yang bernama Estirao do Alcantara yang berusia 16 tahun. Ia juga memiliki seorang putri bernama Cirlene Souza yang kini berusia 30 tahun. Itu artinya, Cirlene lahir ketika Joao berusia 101 tahun.

  

“Ia terlihat sangat kecil ketika bekerja di pengekstrakan karet di Acre,” ujar Cirlene. “Ia telah hidup bersama ibu sekitar 40 tahun, dan keduanya saling bergantung satu dengan yang lainnya.”

Cirlene juga tidak peduli terhadap orang-orang yang meragukan kebenaran ini. “Ini kadang menyinggung perasaan saya terlebih karena semuanya bisa dibuktikan dengan dokumen yang ada yang telah diperiksa oleh petugas terkait,” tegas Cirlene.

Menurut Cirlene, Joao menderita stroke sejak empat tahun ke belakang. Meski demikian, ia tidak menghentikan untuk makan tiga kali sehari. Joao sangat menyukai nasi, ikan, daging, juga hidangan lokal yang biasa disebut dengan feijao.