Find Us On Social Media :

Bersiap Santap Malam, Wanita Ini Justru Temukan Kepala Ular di Antara Kacang Panjang Kalengan

By Ade Sulaeman, Senin, 22 Februari 2016 | 16:30 WIB

Bersiap Santap Malam, Wanita Ini Justru Temukan Kepala Ular di Antara Kacang Panjang Kalengan

Intisari-Online.com - Troy Walker, seorang wanita di Utah, Amerika Serikat, langsung berteriak setelah mendapati kepala ular di antara kacang panjang kalengan yang akan disantap.

Seperti diberitakan the Huffington Post, Minggu (21/2/2016), saat peristiwa itu terjadi, Rabu lalu, Troy sedang menyiapkan makan malam bersama jemaat gereja di kawasan Farmington.

Dia berniat mengeluarkan kacang panjang tersebut dari kalengnya untuk dimasukkan ke peralatan masak "slow cooker".

"Saat saya lihat lebih dekat di sendok yang saya pakai, saya lihat kok ada mata di antara kacang panjang itu. Lalu waktu saya tuangkan sendok itu, makin kelihatan itu kepala ular, dan saya berteriak nyaring," kata dia.

Setelah agak tenang, Troy lalu membawa kaleng-kaleng kacang panjang, termasuk kepala ular yang ditemukannya ke toko the Harmons grocery, tempat dia membeli makanan itu.

Dia mengembalikan semua kaleng  yang dia beli, dan mendapatkan pengembalian uang penuh untuk 30 kaleng kacang panjang.

"Tapi ini bukan persoalan uangnya. Penekanan saya yang utama adalah akan ada konsumen lain yang kebagian bagian badan atau ekor ular itu, bukan?" kata Troy.

Dia lalu memotret kepala ular itu, dan kemudian mengirimkannya kepada produsen kacang panjang kalengan tersebut, 'Western Family".

Perusahaan yang berbasis di Oregon itu pun langsung memberikan tanggapan. Mereka mengaku akan melakukan investigasi menyusul temuan aneh di dalam produk makanan mereka.

Western Family pun lalu manarik dan menangguhkan pengiriman seluruh produk kacang hijau kalengan tersebut.

"Masalah ini serius dan tak akan kami pandang ringan," ungkap pejabat bagian keuangan di Western Family, Peter Craven.

Namun, dia menolak memberikan keterangan lebih jauh, termasuk konfirmasi mengenai keberadaan kepala ular di dalam produk mereka. Dia hanya mengatakan, manajemen membekukan penyaluran dan penjualan produk tersebut.

Sementara itu, efek lanjutan yang dialami Troy adalah, dia kehilangan selera makan, dan bahkan muntah-muntah karena trauma dengan temuannya itu. "Ini sangat menyiksa," kata Troy.

(kompas.com)