Karena 'High Heels' Bermotif Pistol, Perempuan Ini Tertahan di Bandara

Moh Habib Asyhad

Penulis

Karena 'High Heels' Bermotif Pistol, Perempuan Ini Tertahan di Bandara

Intisari-Online.com -Lantaran membawa high heels bermotif pistol, perempuan ini harus dicekal oleh petugas Transportation Security Administration (TSA) Washington International Thurgood Marshall Airport, Baltimore, Amerika Serikat. Sepatu ini memilki hak berbentuk pistol sementara di bagian alasnya dipenuhi corak peluru.

Selain heels, perempuan itu juga membawa gelang dengan motif yang serupa.

Saat diperiksa oleh petugas, perempuan itu berjanji akan memasukkan dua barang itu ke dalam bagasinya, tapi petugas tetap melarang. Setelah kembali ke meja pemeriksaan tiket untuk diperiksa barang-barangnya, ia memutuskan meninggalkan sepatu dan gelangnya itu untuk mengejar jadwal penerbangannya yang sudah mepet.(Baca juga: Cara jitu mengamankan bagasi dari tangan-tangan jahil)

“Kami ingin mengingatkan kepada wisatawan bahwa mereka tidak bisa membawa replika senjata atau amunisi ketika melewati pos-pos pemeriksaan (bandara),” ujar Lisa Farbstein, juru bicara TSA. “(Karena) itu akan memperlambat mereka, memperlambat teman perjalan mereka yang menunggu, dan juga akan memperlambat jalur pemeriksaan untuk wisatawan lainnya.”

Heels itu, yang disebut Bondgirl-701-3 Gun Heel Platform Sandals, merupakan salah satu item paling populer yang diproduksi oleh produsen sepatu eksotis asal Amerika, Pleaser USA.(Baca juga: Orang ini punya cara jitu menghindari kehilangan bagasi di bandara)

Sepatu yang memiliki hal setinggi 7,5 inci ini terbuat dari plastik yang dilapisi krom sehinga terlihat nyata. “Jenis itu merupakan satu dari 10 atau 12 versi yang berbeda dari platform sepatu 3,5 inci,” terang Elody Romero, juru bicara Pleaser USA.

Dalam sembilan tahun kariernya, Romero mengatakan, ia tidak pernah mendengar bahwa heels produski perusahannya tidak mendapatkan masalah di bandara. “Ia (perempuan itu) memasukkan barang-barang itu di tas bagasi,” tambah Romero. “Dan itu bukan keputusan yang cerdas.”(Baltimoresun.com)