Penulis
Intisari-Online.com – Isi surat wasiat Osama bin Laden menyangkut keluarga dan harta senilai 29 juta dollar AS (sekitar Rp385,7 miliar) yang harus dibagi setelah kematiannya baru saja dirilis pihak Amerika Serikat. Ia berpesan, sebagian agar digunakan untuk melanjutkan jihad global.
Dokumen-dokumen itu ditulis antara 2009 hingga 2011. Salah satu surat, bagian dari 113 dokumen yang disita pasukan khusus AS saat penyerangan yang menewaskan Osama pada 2011, diyakini sebagai wasiat terakhirnya.
Surat atau dokumen Osama itu diterjemahkan dari bahasa Arab dan telah dibuka ke publik oleh badan-badan intelijen AS, seperti dirilis Reuters, Selasa (1/3).(Baca juga: DNA Menguak Osama)
Semuanya itu adalah bagian dari tahap kedua dari sejumlah besar dokumen yang disita dalam operasi 2011 di Pakistan. Dokumen dibuka untuk publik sejak Mei 2015. Sejumlah besar dokumen masih belum dirilis untuk umum.
Dalam satu dokumen, demikian pejabat intelijen AS, berupa catatan yang ditulis tangan. Bahwa uangnya senilai 29 juta dollar AS itu berada di Sudan.
Satu persen dari 29 juta dollar itu, tulis Osama, harus diberikan kepada Mahfouz Ould al-Walid, militan senior Al Qaeda yang menggunakan nom de guerre (nama samara) Abu Hafs al Mauritani.
“Omong-omong, dia (al-Walid) telah menerima 20.000-30.000 dollar dari itu. Saya berjanji bahwa saya akan membalasnya jika ia membawanya keluar dari pemerintah Sudan."
Osama menetap di Sudan selama lima tahun sebagai tamu resmi sampai ia diminta untuk meninggalkan pada Mei 1996 atas tekanan Amerika Serikat.
Satu persen lainnya lagi harus diberikan kepada rekan kedua Osama, yakni Abu Ibrahim al-Irak Sa'ad. Dokumen itu mengatakan, Sa’ad harus mendapat jatah karena ia telah berjasa mengelola perusahaan pertama Osama di Sudan, Wadi al-Aqiq Co.(Baca juga: Terungkap, Bahan Bacaan Favorit Osama Bin Laden)
Sedangkan sisanya, Osama mendesak kerabat dekatnya untuk digunakan mendukung perang suci Al Qaeda. "Saya berharap saudara-saudara saya untuk mematuhi kehendak saya. Gunakan uang yang saya wariskan di Sudan untuk kepentingan jihad, demi Allah," tulisnya.
Di samping itu, Osama menetapkan sejumlah tertentu dalam mata uang riyal Arab Saudi. Juga emas yang harus dipisahkan untuk ibunya, seorang putra, putri, paman, anak-anak pamannya, dan keluarga dekat lainnya.
Dalam surat per 15 Agustus 2008, Osama meminta ayahnya mengurus istri dan anak-anaknya jika ia meninggal lebih dahulu.
"Ayah saya yang dibanggakan. Saya percaya Anda akan mengurus dengan baik istri dan anak-anak saya. Anda akan selalu bertanya tentang mereka, memantau keberadaan mereka, dan membantu mereka dalam pernikahan dan kebutuhan mereka," tulisnya.
Dalam satu pesan terakhir, ia meminta ayahnya untuk pengampunan "jika saya telah melakukan apa yang Anda tidak kehendaki." Pada bagian lain, ia berpesan agar setiap selesai membaca agar surat itu segera dimusnahkan.
(kompas.com)