Find Us On Social Media :

Daylight Saving Time, Memajukan Waktu Satu Jam Lebih Cepat Sepanjang Musim Panas

By Eunike Iona Saptanti, Senin, 14 Maret 2016 | 15:20 WIB

Daylight Saving Time, Memajukan Waktu Satu Jam Lebih Cepat Sepanjang Musim Panas

Intisari-Online.com - Tanggal 13 Maret merupakan waktu bagi beberapa wilayah di Amerika untuk memajukan waktu menjadi satu jam lebih cepat.  Istilah ini biasanya  disebut Daylight Saving Time, atau penghematan waktu siang hari.Memajukan waktu lebih cepat satu jam hanya dilakukan sepanjang musim panas di negara-negara 4 musim, karena pada waktu musim panas, siang hari terasa lebih panjang, lalu ketika masuk musim dingin, malam hari akan datang lebih cepat.

Waktu dimulanya daylight saving time jam yang digunakan oleh penduduk di Amerika dimulai dari jam 02:00 (dini hari). Saat jam menunjukan pukul 02.00. secara otomatis jam berubah satu jam lebih cepat menjadi pukul 03:00 (dini hari). Ini berlaku hingga 6 November mendatang. 

Daylight  saving time  memiliki banyak tujuan, salah satunya yaitu berfungsi untuk menghemat listrik selama satu jam di pagi hari. Misalnya, masyarakat diasumsikan selalu bangun pagi jam 6 pagi. Saat musim panas belum mulai, pukul 6 pagi langit masih gelap, konsumsi listrik di perumahan masih berjalan, seperti untuk menyalakan lampu, pemanas ruangan, lampu jalan, dan lain-lain. Namun, saat musim panas, pukul 6 pagi langit sudah terang, sehingga akan tidak efisien bila masih menyalakan lampu, pemanas, dan lampu jalan.

Pada saat masa daylight saving time berakhir, jam akan otomatis berubah. Pada saat waktu menujukan pukul 02.00 (dini hari) jam akan mundur selama satu jam yaitu menjadi pukul 01.00 (dinihari).

Pemberlakukan daylight saving time tiap negara berbeda-beda.  Di negara bagian utara seperti USA, Amerika tengah, Kanada, Eropa, Asia (timur tengah-utara),  dan Afrika utara, daylight saving time dimulai pada bulan Maret-April dan berakhir pada bulan September-November.

Lalu, di negara bagian selatan seperti Australia, New Zealand, Amerika Selatan, dan Afrika Selatan, daylight saving time berlaku mulai bulan September-November, dan berakhir di bulan Maret-April.

Meski bertujuan untuk menghemat penggunaan energi, ternyata daylight saving time membawa efek negatif untuk kesehatan, baik anak-anak maupun dewasa menjadi lebih mengantuk saat bangun pagi hari dan mengalami gejala kurang tidur, lalu penelitian pada 20087 di Swedia menunjukan peningkatan serangan jantung saat tiga hari pertama  daylight saving time. Tingkat kecelakaan juga meningkat karena pengendara yang kelelahan dan kurang tidur.

(timeanddate)