Sebelum Dievakuasi, Paus Sperma yang Terdampar di Bali Ini Dijadikan Objek Panjat-panjatan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Sebelum Dievakuasi, Paus Sperma yang Terdampar di Bali Ini Dijadikan Objek Panjat-panjatan

Intisari-Online.com -Sebelum dievakuasi, seekor paus sperma yang terdampar di Bali dijadikan sarana panjat-panjatan oleh penduduk setempat. Dalam beberapa foto yang tersebar di media sosial, mereka menaiki kepala dan punggung si paus yang “nyasar” di Pantai Batu Tumpeng, Bali Timur, pada Senin (14/3) pagi itu.

Paus terdampar ini pertama kali ditemukan oleh dua nelayan yang hendak memancing lobster. Mereka adalah Nengah Suparta (37) dan Nengah Darpa (35). Ketika ditemukan, paus raksasa itu sudah dalam keadaan tewas.(Baca juga: Setiap tahunnya, Kepulauan Faroe membunuh ratusan paus)

Temuan ini kemudian menarik kerumunan yang lebih besar. Mereka yang penasaran kemudian memfotonya. Sementara yang lain terlihat asyik menungganginya, laiknya para pengembala kerbau yang menaiki sebongkah batu hitam di sebuah bukit di pinggir perkampungan.

Tapi ada juga yang mengharukan, seperti tampak dalam foto yang beredar, ketika seorang pemuka agama memberi sesaji kepada paus itu.

Butuh beberapa jam untuk pemerintah daerah berkoordinasi dengan Departemen Perikanan dan Kelautan Klungkung, balai Konservasi Sumber Daya Alam, dan Badan Penanggulangan Bencara Daerah, untuk mengevakusi jasat paus tersebut.(Baca juga: Terbanyak dalam sejarah, lebih dari 300 paus terdampar mati di Cile)

Seorang petugas KSDA, Wayan Surata, kepada wartawan, mengatakan, mungkin paus sperma itu terpisah dari kelompok besarnya selama bermigrasi ke tempat baru. Dan akhirnya ia terdampar di pinggir pantai.(Mashable)