Intisari-Online.com - Jika kita berjalan di sekitar Pantai Bantry Bay, Cape Town, Afrika Selatan, kita akan menemukan seorang gelandangan yang setiap hari membersihkan pantai karena malu melihat polisi. Orang-orang biasa memanggil laki-laki 28 tahun dari Eastern Cape ini Dan.(Baca juga: Dimintai makanan oleh gelandanga, respon manajer ini sangat menakjubkan)
Benar, setiap hari, ia membersihkan pantai tanpa alasan lain kecuali bahwa ia malu terus-menerus melihat polusi dan sampah. Dalam sebuah unggahan di Facebook, seorang pengusaha bernama Jay Margolis menulis:
“Saya melihatnya mengisi dua paket besar dan menunggunya untuk mengobrol. Ternyata, dia malu melihat polusi, dan ingin pantai terlihat baik untuk para wisatawan, dan untuk laut.” (Baca juga: Dinding kebajikan ini membuat para gelandangan di Iran merasa memiliki rumah)
Unggahan ini telah dibagikan lebih dari 37 ribu kali.
Tak berhenti sampai situ, Margolis meneruskan ceritanya.
“Berhasil bertemu dengan Dan (ia mengatakan kepada saya ia suka dengan panggilan itu), kami bertemu dengan para pekerja sosial setempat dan Candice dari KFM Breakfast. Kami mengobrol tentang apa yang terjadi dengan unggahan di Facebook dan mengatakan kepadanya bahwa begitu banyak orang yang ingin membantunya. Ia sangat senang, dan tidak berhenti menyeringai.”
So this afternoon I was in Bantry Bay waiting for a client to arrive and I see this chap putting two big bags into the...
Posted by Jay Margolis on Monday, 7 March 2016
Selain itu, Margolis juga memiliki rencana terhadap Dan.
1). Untuk mengentaskan Dan dari jalanan. Ia tidak memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal sehingga ia tidur di pantai. Margolis membawanya ke tempat penampungan Greenpoint, dan ia akan tinggal di sana hingga ia mendapatkan tempat tinggal permanen.
2). Full-medis untuk memastikan Dan sehat. Dan bilang ia kerap menderita demam ketika kondisinya kurang baik. Oleh sebab itu perlu diperhatikan kesehatan Dan.
3). Mengumpulkan seluruh penawaran menarik untuk membantu Dan. Para pekerja sosial setempat mengusulkan untuk mengumpulkan donasi tunai suapay ia bisa menyewa pondokan, melamar pekerjaan. Para pekerja sosial itu juga menawarkan bantuan barang—Dan tidak memiliki aset apa-apa.