Dengan Musik Rap, Remaja Asal Afganistan ini Berhasil Mengindari Pernikahan Dini

Agra Winona

Penulis

Dengan Musik Rap, Remaja Asal Afganistan ini Berhasil Mengindari Pernikahan Dini

Intisari-Online.com – Sonita Alizadeh remaja asal Afganistan, nyaris menjadi korban pernikahan dini. Di usia 10 tahun, orang tua Alizadeh mempertimbangkan untuk menjualnya ke pernikahan. Kemudian di umur 16, orangtua Alizadeh mengatakan kepadanya kalau ia akan dijual seharga US$9000 atau sekitar 118 juta rupiah untuk membiayai pernikahan kakak laki-lakinya.

Alizadeh yang menolak pernikahan ini kemudian membuat video musik rap berjudul Brides for Sale yang kemudian meraih perhatian banyak orang. Setelah menonton video ini, orangtua Alizadeh setuju untuk tidak menjual Alizadeh. Masa depan Alizadeh kemudian semakin menjanjikan setelah sebuah sekolah menengah atas di Utah memberikannya beasiswa setelah menonton video rapnya.

Di Afganistan, pernikahan dini bukanlah hal yang aneh, menurut PBB, 40% perempuan di Afganistan menikah sebelum berusia 18 tahun. Batasan umur menikah di Afganistan memang 16 tahun, namun, satu dari enam anak perempuan di Afganistan menikah di bawah umur 15 tahun. Walaupun illegal, praktik pernikahan dini ini masih sangat umum terutama di daerah-daerah pedesaan, dimana keluarga-keluarga miskin menjual anak perempuan mereka untuk membayar hutang atau mahar.

Aku ingin kembali ke negaraku untuk membantu perempuan-perempuan lain. Kita harus membantu permepuan untuk melihat kemungkinan lain untuk dirinya sendiri, untuk memiliki pandangan soal masa depannya.” Kata Alizadeh di acara Women in the World yang diadakan di New York.

Alizadeh kini mendedikasikan hidupnya untuk melawan pernikahan dini. Ia bercita-cita untuk menjadi pengacara untuk membantu melindungi korban pernikahan dini.(HuffingtonPost)