Find Us On Social Media :

Carmen Manduapessy, Pesepakbola Perempuan Ajax Amsterdam yang Berdarah Indonesia

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 21 April 2016 | 15:45 WIB

Carmen Manduapessy, Pesepakbola Perempuan Ajax Amsterdam yang Berdarah Indonesia

Intisari-Online.com - Jika diperhatikan dengan saksama, banyak sekali olahragawan dunia yang memiliki darah Indonesia. Tak hanya Raja Nainggolan, pesepakbola Belgia yang sekarang bermain di AS Roma, kita juga mengenal Carmen Manduapessy, pesekbola perempuan Ajax Amsterdam yang ternyata juga berdarah Indonesia, dari bapaknya. 

Benar, Carmen mendapatkan darah Indonesia melalui sang ayah, Freddy Manduapessy, yang berasal dari Maluku. Sementara sang ibu, Jolanda Manduapessy, asli Belanda. Carmen saat ini terdaftar dalam skuad putri Ajax Amsterdam yang berlaga di BeNe League, kompetisi kasta teratas untuk sepakbola putri di Belanda dan Belgia.

Carmen harus menempuh jalan yang berliku untuk mencapai karier seperti sekarang. Perempuan berusia 24 tahun ini pernah mendapatkan cedera lutut cukup parah saat membela FC Utrecht pada 2011-2012. Ia hanya melakoni dua pertandingan bersama tim yang bermarkas di Stadion Sportpark Elinkwijk itu.

Cedera juga pernah menimpanya ketika sudah bermain di Ajax Amsterdam semusim kemudian. Ia merasa adaptasinya terganggu karena sempat mengalami cedera. “Saya membutuhkan waktu adaptasi karena sempat mengalami cedera. Namun, saya merasa semakin lama semakin baik,” ujar Carmen, seperti dikutip dari Kompas.com.

Tak sekadar sebagai pemain sepakbola, di Ajax, Carmen juga bekerja sebagai petugas administrasi untuk suporter klub. Jadi, Carmen pergi ke kantor pada siang hari, lalu berlatih bersama tim pada sore hari.

Tapi sayang, Carmen belum pernah sekalipun pergi ke Indonesia. Tidaklah heran apabila pengetahuannya tentang Tanah Air tidak banyak. Akan tetapi, ia selalu berusaha mencari tahu informasi tentang Indonesia. Ia turut menyadari ketika tim nasional U-23 ditangani pelatih asal Belanda, Foppe de Haan, pada 2006.

Berkat orangtuanya, Carmen juga merasakan sedikit atmosfer Indonesia. Sang ayah kerap memasak makanan khas Indonesia dan menceritakan negara asalnya. Carmen tidak lantas puas. Ia pun memendam harapan bisa mendatangi Indonesia suatu saat nanti.