Intisari-Online.com - Niat baik memang seharusnya tidak memandang bulu meski harus mempertaruhkan nyawa, seperti yang ditunjukkan oleh laki-laki Kolombia ini. Demi menyelamatkan seekor anjing, Diego Andres Davila Jimenez rela memanjat lantai 13 sebuah apartemen di Bogota.
Jika netizen menyebutnya pahlawan, maka tidak dengan ibunya. Perempuan yang mengandungnya itu marah besar dan, lebih dari itu, menyebut tindakannya konyol.
Aksi ini bermula ketika Jimenez mengetahui ada seekor anak anjing yang terperangkap di balkon tetangga apartemennya. Anak anjing itu terlihat kesusahaan itu keluar dari kondisi tersebut, karena sedikit saja bergerak ia berisiko jatuh ke dasar apartemen.
Melihat itu, Jimenez langsung merayap ke balkon tetangga apartemennya itu. Tanpa menggunakan alat apa pun, ia menggapai anjing kasihan itu. Jimenez merangkak perlahan naik ke balkon lantai 13 hingga akhirnya dengan susah payah berhasil menyelamatkan anak anjing itu.
Di sisi lain, ternyata ada orang bernama Camilo Ernesto Castro yang merekam momen menegangkan itu, yang kemudian mengunggahnya ke media sosial. Selanjutnya kita tahu, puluhan ribu orang memuji tindakan heroik Jimenez. Seorang netizen perempuan pun menanyakan apakah pemuda penyelamat itu masih seorang diri?
Sebagai keterangan video, Castro menulis: “Penyelamatan yang mengagumkan terhadap anjing yang hampir jatuh dari balkon menuju kehampaan. Seorang tetangga (malaikat di Bumi) bernama Diego Andrés Dávila Jimenez adalah orang yang mengambil keputusan untuk mempertaruhkan nyawanya sendiri dan menyelamatkan anjing kecil.”Berikut videonya:
Salah seorang pengguna Facebook, selain memujinya, ia juga menulis: “Di satu sisi saya berpikir betapa bodohnya, bagaimana kalau dia membuat kesalahan. Di sisi lain saya pikir ‘sungguh seorang pahlawan’. Beruntung dia tidak jatuh karena kita membutuhkan orang seperti dia itu hidup.”
Pemilik anjing yang keluar dari apartemen dan tidak menyadari telah meninggalkan Luna di balkon kemudian berterima kasih kepada Jimenez. Menurut seorang koresponden Ibtimes di Kolombia, ibu Jimenez marah besar terhadap anaknya itu karena telah mempertaruhkan nyawanya.