Intisari-Online.com – Di suatu kisah, seekor kelinci membangun lubang kelinci dengan fantastis, di mana ia tinggal sangat bahagia. Ia telah merancangnya dengan baik, sehingga ketika hujan badai besar tiba tidak membanjiri rumahnya.
Segera, satu demi satu, hewan tanpa rumah datang mengunjungi rumahnya, bertanya apakah mereka bisa menghabiskan musim dingin bersamanya di lubang kelincinya itu. Ia mengundang setiap yang datang ke rumahnya untuk masuk, dan secara bertahap lubang kelincinya itu terisi sampai tidak ada ruang yang tersisa. Ketidaknyamanan ini tidak menjadikan kelinci repot, karena ia merasa menjadi murah hati.
Suatu hari di musim semi, ketika semua hewan sudah kembali ke rumah masing-masing, kelinci melompat tiba-tiba ketika ia menyadari seekor kucing liar berbaring menunggunya. Salah satu hewan yang pernah menghabiskan musim dingin di lubang kelincinya melihat hal itu, ia berteriak memperingatkan kelinci tepat pada waktunya, dan meminta kelinci itu masuk ke rumahnya.
Kucing liar itu menghancurkan rumah kelinci, tapi kelinci itu berhasil melarikan diri dan lari bersembunyi di rumah teman yang lain. Satu hari itu, kucing liar itu mengikuti kelinci kemana pun lari, menggali dari liang ke liang, dari gua ke gua. Tetapi kelinci selalu berhasil menyelamatkan dirinya. Sepanjang waktu itu ia dibantu teman-temannya yang pernah berlindung di rumah kelincinya ketika musim dingin.
Kelinci itu merasa senang, tidak hanya karena telah lolos dari kucing liar, tetapi juga karena sekarang ia punya begitu banyak teman di hutan, berkat kemurahan hatinya sendiri.
Memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun seringkali lebih sangat dihargai.