Find Us On Social Media :

Kisah Balerina yang Mudah Menyerah

By K. Tatik Wardayati, Senin, 3 Februari 2014 | 06:00 WIB

Kisah Balerina yang Mudah Menyerah

Intisari-Online.com – Ada seorang balerina muda yang mengambil pelajaran balet sepanjang masa kecilnya. Ia ingin menjadi seorang penari balet utama tapi ia ingin memastikan bahwa ia memang memiliki bakat. Ketika rombongan balet datang ke kota, ia pergi ke belakang panggung setelah pertunjukan dan berbicara kepada guru balet.

“Saya ingin menjadi penari balet yang hebat tapi aku tidak tahu apakah aku punya bakat,” katanya.

“Menarilah untukku,” kata guru balet itu. Setelah satu atau dua menit, ia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak, tidak, tidak, Anda tidak memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang balerina besar.”

Wanita muda itu pulang dengan patah hati. Ia melemparkan sepatu baletnya ke dalam lemari dan tidak pernah memakainya lagi. Sebaliknya, ia menikah, dan memiliki anak. Ketika anak-anak sudah cukup besar, ia mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai kasir di sebuah toko.

Bertahun-tahun kemudian, rombongan balet yang sama datang ke kota itu. Wanita itu menghadiri pertunjukan balet dan ketika berjalan keluar, ia melihat guru balet yang pernah ditemuinya dulu. Saat ini guru balet itu berusia delapan puluhan. Wanita itu mengingatkan memori guru balet bahwa mereka pernah berbicara sebelumnya.

Ia menunjukkan foto-foto anak-anaknya dan bercerita tentang pekerjaannya di toko yang ia lakukan sekarang. Kemudian wanita itu bertanya, “Satu hal yang benar-benar mengganggu saya. Bagaimana Anda  bisa mengatakan bahwa saya tidak memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang balerina yang besar?”

“Oh, aku hampir tidak  melihat ketika Anda menari, itulah yang saya katakan kepada mereka semua yang datang kepada saya,” katanya.

“Tapi... tapi, itu tak bisa dimaafkan! Anda telah menghancurkan hidup saya, saya seharusnya bisa menjadi penari balet yang hebat!” seru wanita itu.

“Tidak, tidak! Saya tidak berpikir begitu, jika anda memiliki apa yang diperlukan, Anda tidak harus membayar perhatian pada apa yang saya katakan,” kata guru balet tua itu.

Nah, salah siapa sih?

Jangan pernah menyerah pada apapun yang ingin Anda lakukan.