Find Us On Social Media :

Sukacita yang Menyembuhkan

By K. Tatik Wardayati, Senin, 24 Februari 2014 | 21:30 WIB

Sukacita yang Menyembuhkan

Intisari-Online.com – Sebuah mobil mewah berhenti di depan pemakaman umum. Seorang wanita yang terlihat lemah karena sedang sakit, berwajah sedih, membuka pintu mobilnya menemui penjaga pemakaman.Ia berusaha tersenyum kepada penjaga pemakaman itu dan berkata, “Saya Ny. Steven yang selama ini mengirim uang agar Anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan Anda.”

“Oooh.. jadi Nyonya yang mengirim uang itu? Sebelumnya, saya minta maaf, uang itu selalu saya belikan bunga. Tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak Nyonya,” jawab pria itu.

“Apa?!” tanya wanita itu dengan gusar.

“Ya, karena orang mati tidak akan pernah  melihat keindahan bunga. Karenanya, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, dan mereka yang sedang bersedih. Menurut saya, orang hiduplah yang dapat menikmati keindahan dan keharuman bunga-bunga itu, Nyonya,” jawab pria penjaga pemakaman itu.Wanita itu terdiam, kemudian pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah penjaga pemakaman.

“Selamat pagi, apakah masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan dulu. Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah meninggal. Ketika saya langsung mengantarkan bunga-bunga itu ke rumah sakit atau panti jompo, bunga-bunga itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi saya pun turut bahagia. Sampai saat ini dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita adalah obat yang memulihkan saya.”

Saat kita mengulurkan tangan untuk menolong sesama dan berbagi dengan kehidupan dengan membuat mereka bahagia, maka kita pun akan merasakan kebahagiaan yang mendalam dan hidup menjadi jauh lebih berarti.  (SD)