Belajar Empati

K. Tatik Wardayati

Penulis

Belajar Empati

Intisari-Online.com – Suatu kali seorang raja mengadakan perjamuan besar dan dia mengundang banyak orang penting dan terhormat untuk berpesta di rumahnya. Kebanyakan orang yang datang berkereta kuda yang sangat mewah, sangat khusus, sangat baik. Ketika ia mengadakan pesta, hujan deras turun mengguyur luar biasa deras, sampai pintu utama untuk tamu masuk tergenang dan di situ terbentuk sebuah kolam air bercampur lumpur. Ketika seorang tamu kehormatan raja datang dan turun dari kereta, kakinya tersandung pada batu dan jatuh tertelungkup, persis di dalam kubangan air bercampur lumpur itu. Seluruh tubuhnya termasuk kepalanya terbenam dalam air berlumpur itu, seluruh jubah indah dan sepatunya kini basah berlumuran tanah coklat. Semua orang yang melihatnya tertawakarena terlihat lucu sekali, dan tamu ini merasa malu sekali, dia merasa malu dan merasa tidak pantas untuk ikut dalam persta perjamuan itu. Kemudian ia memutuskan untuk pulang saja. Pelayan yang melihat peristiwa ini segera lari memberitahukan kepada raja, dan raja segera keluar menemui tamu ini serta membujuk dia agar jangan pulang. Tapi tamu itu tetap tidak mau masuk dan tetap memutuskan pulang saja meskipun raja berulangkali membujuk dia. Dalam keadaan seperti ini, tiba-tiba saja raja itu melakukan satu tindakan yang luar biasa, dia menjatuhkan diri ke dalam kolam air seperti kubangan lumpur itu, sehingga dia menjadi kotor seperti tamu yang jatuh tersebut. Lalu raja itu berkata kepada tamunya, “Sekarang, apakah kamu masih merasa tidak layak kalau berjalan bersama aku dan masuk ke rumahku?” Merasa terhibur dan tersanjung, akhirnya tamu itu mau masuk kedalam istana untuk mengikuti perjamuan sang raja. Jika kita mengasihi orang lain maka kita harus mampu merasakan penderitaan orang lain, mampu bersedih dengan mereka yang menangis dan turut bersukacita dengan mereka yang bersukacita, inilah yang dinamakan empati. Jika kita belajar untuk empati, maka kita akan mampu menghibur, menguatkan, membuat orang lain merasa berharga dan memberi semangat untuk bangkit dari keterpurukan. (SD)