Find Us On Social Media :

Empat Nyala Lilin

By K. Tatik Wardayati, Senin, 24 Maret 2014 | 21:00 WIB

Empat Nyala Lilin

Intisari-Online.com – Dalam sebuah ruangan terdapat empat lilin yang menyala. Suasana di dalam ruangan itu begitu hening, hingga kita bisa mendengar lilin-lilin itu saling berbicara.

Lilin yang pertama mengatakan, “Aku adalah Perdamaian. Namun tidak ada yang bisa membuatku tetap menyala. Aku percaya bahwa aku akan mati.”

Api itu memang dengan cepat berkurang dan akhirnya mati selamanya.

Lilin yang kedua berkata, “Aku adalah Iman. Kebanyakan dari semuanya, aku tidak lagi diperlukan. Sehingga rasanya tidak masuk akal kalau aku akan tetap menyala terus.”

Ketika selesai berbicara, angin lembut meniup lilin itu hingga akhirnya mati.

Sayangnya, lilin ketiga berbicara pada gilirannya, “Aku adalah Cinta. Aku tidak mendapat kekuatan untuk tetap menyala. Orang-orang selalu mengenyampingkan aku dan tidak mengerti betapa pentingnya aku. Mereka bahkan lupa untuk mencintai orang-orang yang terdekat dengan mereka.” Dan lilin itu pun menunggu mati.

Tiba-tiba seorang anak memasuki ruangan dan melihat tiga lilin lain tidak terbakar, “Kenapa kau tidak menyala hingga habis sampai akhir.”

Anak itu berkata sambil mulai menangis. Kemudian lilin keempat berkata, “Jangan takut, sementara saya masih menyala, kita bisa menyalakan lilin yang lain.  Sayalah Harapan.”

Dengan mata bersinar, anak itu mengambil lilin Harapan dan menyalakan lilin lainnya.

Harapan tidak boleh hilang dari kehidupan kita, karena dengan itu kita dapat mempertahankan harapan, iman, damai, dan cinta.