Intisari-Online.com – Alkisah dua suku di sebuah daerah saling bertikai. Salah satu tinggal di datarah rendah dan yang lainnya tinggal di pegunungan. Pada suatu hari, penduduk di daerah pegununan menyerang daerah di dataran rendah. Mereka merampas para penduduk, lalu menculik seorang bayi dan membawanya ke pegunungan.
Para penduduk dataran rendah tidak tahu bagaimana caranya mendaki gunung. Mereka tidak tahu jalan yang biasa digunakan oleh orang-orang pegunungan. Mereka pun tidak bisa melacak penduduk pegunungan dan bagaimana mereka melewati medan yang curam.
Namun, penduduk dataran rendah tetap mengirim penduduk mereka yang terbaik untuk melawan para penduduk pegunungan dan membawa pulang bayi mereka.
Para penduduk dataran rendah mencoba dengan mendaki pegunungan. Mereka mencoba dengan mengikuti jejak para penduduk pegunungan. Setelah beberapa hari, usaha mereka gagal. Mereka hanya bisa mendaki beberapa ratus meter saja.
Mereka putus asa dan tak berdaya, akhirnya para penduduk dataran rendah pun bersiap untuk kembali ke desa mereka.
Ketika sedang membereskan peralatan mereka untuk turun, mereka melihat ibu bayi itu berjalan ke arah mereka. Mereka menyadari bahwa ibu bayi itu sedang menuruni gunung, namun mereka tidak melihat ibu bayi itu mendaki gunung. Dan mereka pun melihat bahwa bayi itu terikat di punggungnya. Bagaimana bisa?
Satu orang menyapanya dan berkata, “Kami tidak bisa mendaki gunung ini. Bagaimana mungkin Anda bisa melakukannya, padahal orang-orang terkuat di desa kita, tidak bisa melakukannya?”
Ibu itu hanya mengangkat bahu dan berkata, “Ini ‘kan bukan bayimu.”
Bagaimana pun caranya, seorang Ibu akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan anaknya.