Find Us On Social Media :

Tak Sesulit yang Kita Bayangkan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 April 2014 | 06:00 WIB

Tak Sesulit yang Kita Bayangkan

Intisari-Online.com – Seorang petani tua selama bertahun-tahun terpaksa membajak hanya sepertiga dari luas sawahnya. Dua pertiga dari sawahnya bila dibajak selalu rusak dan mematahkan mata alat bajaknya atau cangkulnya. Karena beberapa puluh sentimeter di bawah sawahnya terdapat benda keras, sehingga ia tidak dapat menggarap lahan di atasnya.

Meski petani tua itu memiliki sawah yang sangat luas, seharusnya itu bisa memberi keuntungan lebih. Tapi kenyataannya sawah itu hanya memberi penghasilan yang pas-pasan saja.

Hingga suatu hari, anaknya yang sudah beranjak remaja mulai mengambil alih tugas membajak sawah itu. Saat mata bajaknya kembali mengenai benda keras, anak petani itu berhenti dari menggali. Ia mencari tahu apa yang menyebabkan mata bajaknya rusak.

Setelah digali terus, ternyata ada bekas pondasi bangunan yang tidak terpakai yang melintang di atas sawahnya itu. Bekas pondasi itu hanya mempunyai ketebalan kurang dari 15 sentimeter saja. Saat itu juga anak petani itu menghancurkannya dengan palu besar dan linggis.

Beberapa hari kemudian, semua penghalang itu pun berhasil disingkirkan.

Sambil tersenyum, petani itu teringat akan segala kesulitan dan kerugian yang ditimbulkan oleh benda keras itu selama bertahun-tahun, hanya karena ia tidak mau menghadapi kesulitan.

Sesulit apapun masalah yang ada, hadapilah! Terkadang masalah itu hanya besar di dalam bayangan pikiran kita saja. Padahal, bila dihadapi tidak sebesar yang kita bayangkan. (SD)