Find Us On Social Media :

Bukalah Harapan Pada Kehidupan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 20 Mei 2014 | 21:00 WIB

Bukalah Harapan Pada Kehidupan

Intisari-Online.com – Alkisah, Nick bekerja di sebuah perusahaan angkutan. Ia sangat rajin bekerja dan sangat bertanggung jawab. Tetapi ia mempunyai satu kekurangan, yaitu tidak mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya. Ia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali. Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun bos mereka, semuanya pergi berangkat dengan cepat sekali. Yang paling tidak disengaja adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya. Tangannya sudah merah dan bengkak-bengkak memukul pintu mobil it. Suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya. Akhirnya ia duduk di dalam sambil menghelakan napas yang panjang. Semakin ia berpikir semakin ia merasa takut. Ia berpikir, dalam mobil pengangkut es suhunya pasti di bawah nol derajat, kalau ia tidak segera keluar dari situ, pasti akan mati kedinginan. Ia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya. Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan Nick untuk ditolong, sayangnya Nick sudah tidak bernyawa lagi. Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, aliran listrik untuk menghidupkan mesin pendingin itu tidak dinyalakan dan dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya. Yang paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah mati "kedinginan"! Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, ia mati dalam titik es di dalam hatinya. Ia sudah menghakimi dirinya sebuah hukuman mati. Bagaimana dapat hidup terus?

Orang yang mempunya rasa percaya diri yang tinggi tidak akan langsung putus asa begitu saja, ia tidak akan langsung berubah sedih terhadap jalan hidupnya yang kurang lancar.

Bagaimana dengan kita, apakah langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Atau bagaimana? (BMSPS)